Tulisan opini adalah jenis tulisan yang menggunakan
dasar tulisan argumentatif. Anda berupaya menerangkan pendirian Anda sebagai
suatu yang benar dan lebih baik dari yang lainnya. Ada upaya untuk meyakinkan
orang lain untuk menerima opini anda. Sebenarnya, tulisan argumentatif juga
berupaya mencapai tujuan tersebut. Fungsi tulisan argumentatif adalah menunjukkan
pernyataan Anda (opini, pendapat, teori, hipotesis) tentang satu fenomena itu benar
atau lebih benar dari pernyataan orang lain.
Di tulisan
argumentatif, Anda harus membuat alasan, membuat induksi dan menarik kesimpulan.
Apa yang sudah Anda rencanakan itu diterapkan dalam pembahasan. Proposisi Anda
tentunya belum belum diketahui dan diakui sebagai benar. Anda harus memberi
keyakinan bahwa proposisi Anda itu benar dan diakui sebagai benar. Anda perlu
dukungan fakta atau prinsip-prinsip kebenaran yang sudah diketahui, diakui atau
dibuktikan benar. Dengan kata lain, Penalaran Anda menjabarkan dari suatu yang diketahui
atau diasumsikan untuk yang belum diketahui dan dijelaskan. Hal ini harus
dilakukan. Bila tidak Anda hanya membuat pernyataan atau proposisi tanpa
dukungan fakta, pendapat atau prinsip-prinsip kebenaran yang sudah diakui.
Janganlah tulisan Anda hanya sebuah pendapat yang
tidak bermakna. Yang Anda harus lakukan yakinkan pembaca Anda bahwa argumentasi
atau posisi Anda itu benar. Pernyataan Anda lebih akurat dan lengkap daripada
argumentasi lawan anda.
Cara Membuat Tulisan Argumentasi
Mulai dengan pernyataan yang menyatakan pendapat Anda.
Termasuk di dalam pernyataan itu timeliness, signifikansi dan relevansi dengan
fenomena tertentu.
Kaji ulang secara kritis literatur tentang fenomena
itu
Ilustrasikan bagaimana pernyataan Anda itu "lebih
baik." Penjelasan Anda harus
sederhana, mudah dicerna, lebih andal dan valid.
Revisi dan edit. Lakukanlah untuk penalaran yang Anda
buat.
Minta pendapat orang lain atas tulisan Anda.
Sekali lagi, tulisan argumentatif tidak hanya berisi
informasi tetapi argumentatif baik yang mendukung (PROS atau FOR) atau
menentang (CONS atau AGAINST).
Contoh Topik Argumentatif
1. Topik harus cukup sempit
Kalimat topik: Mariyuana harus dianggap ilegal.
Kalimat topik ini sudah benar, tetapi terlalu umum. Di
bidang kedokteran, mariyuana juga digunakan dalam resep dokter dan pasien
dianjurkan menggunakan mariyuana untuk mengurangi rasa sakit yang amat sangat.
Kalimat topik yang lebih baik: Menjual dan menggunakan
mariyuana di tempat umum harus dianggap ilegal.
Kalimat topik ini sudah khusus. Anda tidak
mengeksplorasi literatur tentang penggunaan dan penjualan mariyuana selama ini.
Cari juga larangan itu secara hukum, penegakan hukum dan aspek lainnya yang
dianggap perlu.
2. Topik Anda harus berisi argumentasi bukan hanya
mengungkapkan fakta semata
Kalimat topik: Kita harus memutuskan apakah
menggunakan sepeda atau kendaraan.
Anda tidak memutuskan pilihan Anda. Sebuah pernyataan
argumentatif, Anda harus memilih mana yang Anda anggap lebih baik dan benar.
Lebih baik Anda menulis kalimat topik: Apabila berusia
di bawah 30 tahun dan sehat, kita harus memutuskan bersepeda daripada
berkendara mobil.
3. Jangan menggunakan kalimat tanya.
Kalimat topik: Apakah merokok merugikan kesehatan ibu
hamil?
Pertanyaan bukanlah sebuah pernyataan argumentatif.
Anda harus merubahnya menjadi berbentuk kalimat berita.
Kalimat topik: Merokok merugikan kesehatan ibu hamil.
4. Kalimat topik bukan hanya menyatakan fakta tetapi
opini
Kalimat topik: Dengan posisi geografinya. Turki
memiliki geolopolitik di Uni Eropa.
Fakta di dalam kalimat di atas tidak dapat menjadi
pertimbangan dalam tulisan argumentatif.
Lebih baik Anda menulis kalimat topik: Dengan
mempertimbangkan peran geopolitiknya, kita dapat menyatakan dengan tegas di
sini Uni Eropa tidak dapat berdiri tanpa mengikutsertakan Turki di dalamnya.
5. Sebuah kalimat topik harus didukung dengan data
(statistik, kutipan dari berbagai sumber terpercaya dan sebagainya).
Kalimat topik: Saya rasa menulis sebuah tulisan
argumentatif merupakan tugas yang sangat menantang.
Kalimat topik ini kurang tepat, jangan masukkan
perasaan di dalam tulisan argumentatif. Anda tidak dapat melakukan persuasif
atas orang lain atas dasar perasaan.
Lebih tepat tulislah kalimat topik: Bagi saya, tulisan
argumentatif merupakan tugas yang menantang.
Dengan demikian, Anda butuh perencanaan untuk
menempatkan topik dengan dukungan PRO (FOR) ATAU CON (AGAINST). Jadi, Anda
sepertinya harus membuat daftar gagasan yang akan menjadi topik Anda dan
memilih yang paling tepat dengan pernyataan dukungan (PRO) dan penolakan (CON).
Ada tiga pola yang dapat digunakan di sini:
Pola I:
Pernyataan thesis
Gagasan PRO 1
Gagasan PRO 2
Gagasan CON + Penolakan
Kesimpulan
Pola II:
Pernyataan Thesis
Gagasan CON + Penolakan
Gagasan PRO 1
Gagasan PRO 2
Kesimpulan
Pola III:
Pernyataan Thesis
Gagasan CON 1 - - - - > Penolakan
Gagasan CON 2 - - - - > Penolakan
Gagasan CON 3 - - - - > Penolakan
Kesimpulan
Contoh untuk Pola III dengan kalimat thesis: Rika
tidaklah harus minum obat.
Anda buat tabel dengan kolom satu untuk pernyataan
yang Dikonter dan kolom lain untuk penolakan.
Kolom pertama dengan kalimat topik: Penyakit yang
parah seperti kanker, HIV AIDS tidak dapat diobati tanpa obat-obatan
Pada kolom Penolakan, kalimat topiknya: Obat-obatan
juga tidak dapat mengobati penyakit yang sudah parah bila tidak didiagnosis
sejak dini.
Di pernyataan penolakan itu, metode penolakan sebagian
atas pernyataan yang dikonter adalah benar.
Kalimat topik lainnya: Dengan metode penyembuhan alternatif,
Rika membutuhkan waktu yang panjang
Penolakan untuk kalimat topik di atas: Rika
membutuhkan waktu yang lebih singkat apabila pengobatan dilakukan secara
teratur. Dapat dijelaskan di sini. Metode penolakan: pernyataan yang dikonter
sama sekali salah.
Dengan demikian pada ketiga pola di atas, Anda harus
buat dengan jelas:
1.
Kalimat thesis. Pernyataan
thesis Anda harus jelas, seksama dan terbatas. Letakkan pernyataan thesis pada
paragraf pertama di esai.
2.
Ada transisi yang
logis dan jelas antara bagian pendahuluan, bagian batang tubuh karangan dan
kesimpulan. Transisi itu dapat berupa, kata, kalimat atau paragraf.
3.
Paragraf-paragraf
di bagian batang tubuh karangan. Di dalam paragraf-paragraf itu harus memasukkan
dukungan bukti dan fakta beserta penjelasannya.
4.
Dukungan bukti
dan fakta itu dapat berupa data, logika, data statistik, pernyataan tokoh atau
anekdot.
5.
Sebuah
kesimpulan. Dapat berupa, kalimat dan paragraf. Sebuah kesimpulan biasanya
menyatakan kembali pernyataan thesis tetapi dengan mengulasnya dengan berbagai
bukti dan fakta yang diberikan. Pola-pola di atas dapat menerapkan ketentuan
umum ini.
Dengan kata lain, gagasan pendukung Anda haruslah
dapat meyakinkan orang lain. Orang lain dapat merubah kepercayaan mereka atau
bertindak sesuai dengan gagasan kita. Oleh karena itu, gagasan pendukung kita
harus berisi fakta, data statistik dan/atau sumber pernyataan orang lain yang
dapat dipastikan benar dan mendukung. Sebaliknya, pernyataann yang dikonter
haruslah benar-benar salah. Anda harus menspesifikasi gagasan yang dikonter
tersebut. Berhati-hati karena bila tidak dipersiapkan dengan baik, Anda dapat
diserang balik.
Sumber:
Click here for UP 10th exams Results www.upresults.nic.in
BalasHapus