Senin, 30 Juli 2012

Lagu-lagu Relijius Maher Zein

Tentunya Anda pernah mendengar lagu-lagu relijius Maher Zein, seperti Sepanjang Hidup, Insya Allah atau Barakallahu Lakuma.  Menurutku, lagu-lagu relijiusnya menyejukkan. Syair lagunya sangat sederhana. Seperti, lagu barakallahu lakuma akan dengan mudah disenandungkan baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kemudian, syair lagu Ya Nabi Salam Alayka dinyanyikan bersama Fadly "Padi". Lagu ini berbahasa Arab, Inggris dan bahasa Indonesia. Dengan lagu ini, kita cara bershalawat tanpa ada rasa risih dan malu. Kemudian, lagu-lagu relijius Maher Zein begitu universal. Saya yakin Maher Zein juga mengubah bagian syairnya ke bahasa ibu pendengar di satu negara. Dengan lagu-lagu relijius ini, Maher Zein membuat kita dapat merasakan manisnya keislamanan dengan indah tanpa melanggar syari'ah.

Tentu, saya yakin kehadiran lagu-lagu relijius Maher Zein membuat kita lebih semangat beragama. Yang saya rasakan sendiri ketika melakukan perjalanan jauh ke Lampung adalah perjalanan panjang selama 10 hari hingga Lampung Barat tidak terasa lelah ketika selama perjalanan mendengar lagu-lagu Maher Zein. Bahkan ketika ada yang menjadikan lagu-lagu Maher Zein sebagai ringtone terasa kembali perjalanan yang indah itu. Dengan kata lain, semangat beragama kita dapat dibuat secara sederhana dan menyejukkan hati siapapun dia.

Menengok kondisi keislamanan di tanah air sendiri, rasa kesejukan di bulan Ramadhan agaknya kurang. Misalnya, menengok acara-acara di televisi dari acara-cara ngabuburit hingga acara-acara di waktu sahur. Suasana relijius yang sejuk hilang dan kering dari keimanan. Lawakan mendominasi. Kekerasan, perilaku yang tidak manusia dan penghinaan umum ditontonkan.

Secara umum, acara televisi di negeri ini lebih cenderung mengumbar kekerasan secara verbal dan fisik. Sejak kecil anak-anak dicekokin dengan acara-acara kartun yang berisi kekerasan. Kemudian, penghinaan juga menjadi umum agar orang dapat tertawa. Teguran keras KPI atas seorang artis mengisyaratkan itu. Secara tidak langsung televisi menghidupkan budaya kekerasan dan penghinaan. Batas toleransi menjadi tipis. Peniruan menjadi umum dari anak-anak hingga orang dewasa.

Oleh karena itu, mendengar lagu-lagu relijius Maher Zain dari Insya Allah, Barakallahu lakuma, Sepanjang Hidup dan lainnya, maka kita sebenarnya ditegur. Teguran mendalam dan disampaikan dengan bahasa yang indah. Coba dengarkan lagunya Maher Zain dengan judul Sepanjang Hidup. Cinta begitu indah bila didasarkan pada kesetiaan.

Sabtu, 28 Juli 2012

Siapakah Juru Dakwah Itu?


Siapakah juru dakwah itu? Pertanyaan ini muncul dari kegalauan ummat melihat beragamnya perilaku juru dakwah itu. Ummat ini galau karena perilaku mereka dianggap tidak sesuai dengan tuntutan dan tuntunan dakwah . Keberadaannya membuat problematika ummat semakin kompleks. Fenomena juru dakwah sekarang ini dari ustadz "ngepop" hingga ustadz yang keberadaannya menimbulkan masalah dan permusuhan di masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat sedang mencari sosok juru dakwah yang dapat menjadi suri tauladan di dalam kehidupan.

Sebelum pembahasan, lebih baik kita memperjelas siapakah juru dakwah itu? Juru dakwah adalah orang yang menjadi perantara untuk menyampaikan tujuan dan maksud Al Qur'an kepada manusia agar mereka menjadi orang-orang yang bertakwa. Interaksinya dengan Al Qur'an menjadi sebuah keharusan. Hal ini diikuti dengan perubahan perilaku, perubahan pemikiran, perubahan perasaan dan perubahan yang nilai-nilai Al Qur'an, aturan syari'ah dan prinsip-prinsip Islam kehendaki. Dia menghadirkan Allah subhana wa ta'ala dalam hidupnya. Bukan sebagai objek yang setiap waktu ditinggalkan dan memilih tujuan lain dari tujuan Allah subhana wata'ala.

Dengan kata lain, seorang juru dakwah adalah seseorang yang hidup sesuai apa yang disampaikannya kepada ummat atau pendengarnya. Apapun yang dia sampaikan sudah dia amalkan dalam kehidupannya. Tidak ada pertentangan antara hati nurani dan ucapannya. Apabila ada yang mempertanyakan dirinya dan perilakunya yang tidak sesuai dengan keislamanan itu sendiri, maka didengarkanlah hujatan itu dan selaraskanlah perilakunya . Sensitifitas untuk merubah perilakunya bahkan dapat menembus ucapan yang tidak keluar dari mulut mereka. Hidup seorang juru dakwah seperti ini adalah memberi, memberi dan memberi. Seperti sebuah pohon mangga yang berbuah lebat dan akan memberi buahnya kepada mereka yang melemparinya.

Adakah orang seperti ini? Pastilah ada. Mungkin secara kuantitas tidaklah banyak. Tetapi, kehadirannya di masyarakat sangat dinanti-nantikan dan perginya seorang juru dakwah dari satu lingkungan masyarakat dirasakan sebagai kehilangan bagi masyarakat tersebut. Seorang juru dakwah seperti ini akan selalu memberikan makanan rohani yang menyehatkan jiwa dan fisik. Orang akan terus menerus mendatangi mereka. Orang akan meniru perilakunya seperti apa yang diajarkan para juru dakwah ini.

Juru dakwah seharusnya pula memahami kondisi masyarakatnya. Dia tidak akan menyampaikan sesuatu apapun dari ayat Al Qur'an atau hadits yang masyarakat belum siap menerimanya. Kontroversi, penolakan dan pertengkaran antara seorang juru dakwah dan anggota masyarakat karena satu tema pembahasan haruslah dihindari. Dengan kata lain, juru dakwah haruslah mengetahui tema bahasan apa yang dapat diterima dan mana yang belum. Seorang juru dakwah sebaiknya selalu membuka keluh kesah masyarakat. Dengan dialog banyak pelajaran yang didapat.

Salah satu tema bahasan yang kontroversial adalah masalah politik. Seorang juru dakwah harus berhati-hati tidak menyinggung masalah ini. Bila harus membahas tema politik, maka berpikir berkali-kali untuk memastikan tingkat penerimaan masyarakat atas tema bahasa itu. Misalnya, ketika sedang diselenggarakan pemilukada maka seorang juru dakwah tidak membicarakan tema ini atau tidak menyebutkan dukungan dirinya pada seorang calon. Ditakutkan salah satu atau banyak anggota masyarakat yang mendengar ceramahnya pendukung calon lainnya. Ingatlah pepatah: "Mulutmu harimaumu".

Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari suri tauladan kehidupan Rasulullah adalah orang-orang yang tidak sukai dan bermusuhan dengan beliau karena alasan keimanan dan aqidah. Ketika seorang juru dakwah dimusuhi karena keimanan, maka dia sudah tepat berdiri. Tentu, orang yang memusuhi juru dakwah itu memiliki maksud ideologis. Ketika seorang juru dakwah dihadapi dengan masalah ini, tidak ada kata lain selain maju terus pantang mundur.

Pelajaran yang dapat diambil di sini adalah tanamkan lima hal yang mendasar dalam dakwah anda. Ajarkanlah Allah itu tujuan kami (Allahu goyatuna), Rasulullah SAW itu teladan kami (Ar rasul qudwatuna), Al Qur'an landasan hukum kami (Al Qur'an Dusturuna), Jihad itu Jalan Kami (Al Jihad Sabiluna),  Mati syahid adalah cita-cita kami tertinggi (Asy Syahid umniyatuna). Rasa cinta yang mendalam atas tujuan pelajaran ini menjadikan anggota masyarakat mencintai Islam dan agamanya dengan sebenar-benarnya cinta karena alasan ideologis dan membenci karena alasan ideologis pula.

Semoga engkau dapat menemukan seorang juru dakwah sejati semacam itu! Berdirilah bersamanya menegakkan kalimatullah di atas bumi ini. Janganlah ragu untuk mengatakan kebenaran ini. Kemudian, katakanlah pula kebenaran ini di depan juru dakwah yang menyimpang dan jauh dari cita-cita dakwah ini. Meskipun, juru dakwah itu pernah berada bersamamu.

Senin, 23 Juli 2012

Membedakan Fakta dan Opini

Paragraf adalah sebuah unit yang terikat menjadi satu kesatuan melalui  gagasan yang ada di dalam kalimat utama (topic sentence). Pengembangan paragraf dapat dilihat dari aspek penggunaan fakta dan opini di dalam paragraf. Fakta dan opini saling jalin menjalin melalui kalimat penunjang membentuk satu kesatuan unit di sebuah paragraf. Karena kedudukan fakta dan opini penting di dalam sebuah paragraf, lebih baik di sini kita melihat apakah sih perbedaan antara fakta dan opini. Dengan mengetahui perbedaan itu dengan seksama, seorang penulis dapat mengembangkan paragraf dengan sebaik-baiknya.

Kita memulai pembahasan ini dengan melihat beberapa contoh di bawah ini:

  1. Anggaran birokrasi pada APBN tahun 2011 membengkak hingga 233% atau Rp126,5 trilyun dibandingkan dengan tahun 2005.
  2. Anggaran Tim Nasional Penanggulan Kemiskinan sebesar Rp14,7 milyar.
  3. Komisi Hukum Nasional mempunyai anggaran Rp 11 milyar lebih per tahun, kemudian Dewan Pertimbangan Presiden yang tugasnya hanyalah memberi masukan dan pertimbangan pada presiden punya anggaran sampai hampir Rp 49 milyar.
  4. Dana APBN kembali boros untuk membayar lembaga-lembaga ad hoc.
  5. Kebiasaan pemerintah membentuk berbagai lembaga adhoc ini tidak pernah dievaluasi efektifitasnya.

Dari lima contoh di atas, kita dapat menganalisis mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan opini. Sebelum menganalisis contoh-contoh di atas, pertama-tama kita harus mengetahui perbedaan antara fakta dan opini dengan sejelas-jelasnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi, sedangkan opini diartikan sebagai pendapat, pikiran dan pendirian. Secara definisi, fakta adalah suatu peristiwa, keadaan atau hal yang memang terbukti kebenarannya sebagai suatu kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi. Kemudian, opini adalah suatu pernyataan yang berisi pendapat, pikiran dan pendirian seseorang.

Dengan demikian, kita dapat menganalisis lima contoh di atas. Dapat dikatakan, tiga contoh pertama merupakan fakta dan dua contoh berikutnya (nomor 4 dan 5) adalah opini. Mengapa tiga contoh pertama adalah fakta. Anggaran birokrasi  setiap tahun pasti tercatat dan tidak pernah akan berubah pencatatannya di satu dokumen ke dokumen lainnya. Oleh sebab itu, rincian anggaran birokrasi secara total seperti ditunjukkan pada nomor satu atau per lembaga negara seperti terlihat pada contoh 2 dan 3 merupakan fakta sebagai suatu peristiwa, keadaan atau hal  apa adanya. Kemudian, mengapa dua contoh berikutnya pada nomor 4 dan 5 adalah opini, penulis tersebut memberi tanggapan atau penilaian atas anggaran birokrasi itu sebagai boros (pada nomor 4) dan tidak pernah dievaluasi efektifitasnya (pada nomor 5).

Seperti dijelaskan di atas, fakta dan opini mengembangkan sebuah paragraf secara jalin menjalin, maka dapat disimpulkan fakta dan opini selalu muncul secara bersama-sama. Secara bersama-sama, dapat diartikan sebagai fakta muncul terlebih dahulu atau opini muncul terlebih dahulu. Fungsi fakta akan berbeda-beda bergantung pada muncul terlebih dahulu atau berikutnya. Dalam satu aksioma disebut seorang penulis menempatkan fakta sebagai dasar sebuah pendapat, maka dia memunculkan fakta terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan pendapat . Sebaliknya, bila fakta muncuk setelah pendapat, maka fakta berfungsi sebagai penjelas atas sebuah pendapat.

Kita dapat menganalisis kembali sebuah artikel dengan judul Dana APBN Boros Biayai Lembaga Ad Hoc (dengan modifikasi sedemikian rupa). Untuk fakta muncul terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan fakta adalah sebagai berikut:

Lembaga-lembaga negara menyumbang pemborosan cukup banyak pada  ongkos birokrasi. Komisi Hukum Nasional beranggaran Rp11 milyar lebih per tahun, Dewan Pertimbangan Presiden beranggaran sampai hampir Rp49 milyar dan Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan beranggaran Rp14.7 milyar. Ini belum termasuk Satgas Perlindungan TKI yang baru saja dibentuk.

Kemudian, Untuk fakta muncul berikutnya setelah pendapat, fungsinya sebagai penjelas sebuah pendapat. Contohnya adalah sebagai berikut:

Anggaran birokrasi semakin membebani APBN. Anggaran birokrasi pada APBN 2011 membengkak hingga 233% atau Rp126,5 trilyun dibandingkan pada tahun 2005. Dengan kata lain, lembaga-lembaga ad hoc ini salah satu faktor penyebab tingginya anggaran birokrasi, tetapi tanpa dirasakan dampaknya terhadap perbaikan layanan birokrasi pemerintah.

Dengan demikian terlihat jelas, setelah mengetahui perbedaan antara fakta dan opini dengan sejelas-jelasnya, seorang penulis dapat semakin kreatif mengeksploitasi keduanya di dalam pengembangan paragraf. Ayo terus berkreasi!

Ternyata Tidak Mudah Untuk Menulis

Saya sekali lagi harus mengatakan kalimat yang tertulis di judul di atas. "Ternyata tidak mudah untuk menulis." Ketika mengumpulkan bahan, tidak sekaligus bahan sudah siap jadi. Dengan kata lain, bahan masih mentah dan belum siap untuk digunakan. Ada tahapan yang harus dikerjakan. 

Sebelum mengumpulkan bahan, rencanakan terlebih dahulu bahan apa yang akan dicari. Bahan tulisan anda adalah konsep-konsep. Misalnya, tema tulisan anda adalah kekerasan pada anak disebabkan kebiasaan menonton televisi. Anda harus mencari konsep kekerasan pada anak dan televisi. Secara berangsur-angsur rubahlah konsep menjadi variabel. Selain itu, siapkan bahan tulisan anda juga dalam kaitan dengan fakta, contoh, kutipan pernyataan, komentar, data statistik, ayat dan sejenisnya.

Oleh sebab itu, mulailah membuat klasifikasi. Klasifikasikanlah bahan itu. Setelah bahan selesai dicari dan diperoleh, anda harus menafsirkannya. Jadi, jangan biarkan data (konsep, variabel dan fakta) dibiarkan tanpa penafsiran sama sekali. Misalnya, contoh Komnas PA menyatakan pelanggaran terhadap anak-anak meningkat secara kuantitas, kompleksitas dan keragaman modus pelanggaran atas hak anak. Umumnya pelaku kekerasan pada anak adalah orang terdekat, seperti orang tua, guru, paman, bapak/ibu angkat.  Sebagai sebuah kutipan, bahan yang anda peroleh ini sudah bagus.

Kemudian, langkah berikutnya tafsirkan. Misalnya, anda menulis seperti ini: Trend kekerasan pada anak semakin meningkat dan pelakunyaorang terdekat bagi mereka. Anda cari trend kekerasan pada anak, ditemukan misalnya dari Komnas Perlindungan Anak: Pada pertengahan 2012, ditemukan 139 kasus. Pada waktu yang sama pada 2011, hanya 128 kasus. Dari 139 kasus yang ditemukan itu, 12 orang meninggal dunia. Tafsirkan juga data itu. Anak telah menjadi sasaran kekerasan dari orang dewasa yang semestinya memberikan perlindungan dan memiliki tanggung jawab untuk menyayangi dan memelihara. Menafsirkan data dan konsep itu bergantung pada teori yang anda gunakan. Bila anda menggunakan pendekatan kritis, maka tafsirannya adalah negara telah mengabaikan anak-anak yang lahir dari ibu-ibu mereka. Kecenderungan ini menunjukkan perhatian negara terhadap anak sangatlah minim. Perhatian ini dapat dilihat dari aspek hukum dan penegakannya.

Bila rencana tulisan anda sudah matang, maka anda dapat menyusun setiap bagian itu satu persatu bagian itu dalam urutan tertentu. Kemudian, Anda tinggal memasukkannya satu per satu. Anda juga dapat memasukkan satu bagian saja secara langsung ke dalam tulisan yang siap jadi. Cara apapun yang anda pilih, yang penting anda dapat menyelesaikan tulisan itu dengan cara yang mudah dan ringan. Jadi, tulisan anda itu sudah berisi konsep, variabel, contoh plus jangan lupa tafsiran anda atas semua data yang anda ajukan.

Supaya menghindari plagiat dan menulis tulisan orang lain di tulisan anda, anda hanya membahas tulisan itu menjadi tema-tema yang sesuai dengan bahasan anda di dalam topic sentence. Jadi, anda yang membawa konsep, variabel dan fakta penulis lain, dan bukan sebaliknya anda yang dibawa konsep, variabel dan fakta penulis lain sehingga anda tidak memiliki pendirian. Padahal pendirian menjadi penting di sebuah tulisan, karena anda adalah anda. Pembaca mengatakan tulisan anda atau tidak karena cara anda mengajukan pendirian itu dalam bentuk tulisan yang mudah dibaca, penuh dengan data dan tafsiran yang menjadi ibrah dalam kehidupan orang lain. Bila tugas ini tercapai, anda pantas disebut seorang penulis. Anda pantas memperoleh fee dari tulisan-tulisan anda. Selamat berkarya!

Minggu, 22 Juli 2012

Paragraf yang Efektif

Tidak semua yang berbentuk paragraf adalah sebuah paragraf. Bentuk paragraf adalah sekumpulan kalimat atau satu kalimat membentuk satu unit. Unit itu dapat membentuk satu kesatuan dengan adanya  controlling idea atau gagasan pengontrol. Misalnya, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Iran sebagai penengah masalah nuklir Iran. Sebagai sebuah topic sentence, kalimat ini berisi sebuah topik (yaitu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan) dan sebuah controlling idea (yaitu, mengunjungi Iran sebagai penengah masalah nuklir Iran).

Letak controlling idea berada di topic sentence bersama  topik, dan acapkali berada di kalimat pertama di awal paragraf. Kalimat-kalimat pendukung biasanya hanya mengacu pada satu gagasan pengontrol. Tidaklah bermasalah apakah kalimat pendukung itu hanya satu atau panjangnya hingga setengah halaman.

Kemudian, apakah kalimat-kalimat di atas membentuk satu unit paragraf yang efektif. Ya. Karena di sebuah tulisan terdiri lebih dari satu paragraf, maka satu paragraf dengan paragraf lainnya harus membentuk satu kesatuan pula. Satu kesatuan ini harus terhubung dengan satu gagasan pula. Hal ini biasanya berada di dalam thesis statement. Perlu diingatkan kembali sebuah thesis statement terdiri dari sebuah topik, sebuah klaim dan reasoning. Ketiga hal ini harus ada di dalam sebuah tulisan.

Hubungan antara thesis statement dan setiap paragraf berupa sebuah paragraf yang efektif. Di dalam sebuah paragraf yang efektif, terdapat empat hal yang mendasar:  kesatuan, hubungan yang jelas dengan thesis statement, adanya kepaduan dan pengembangan paragraf yang baik. Keempat hal ini dapat dilihat lebih lanjut dari pengorganisasian sebuah paragraf. Paragraf dapat diorganisir dengan cara: narasi, deskripsi, proses, klasifikasi dan ilustrasi. Kedua hal di atas (pengembangan paragraf dan pengorganisasian paragraf) dapat dianalisis lebih lanjut setelah sebuah artikel dievaluasi ulang.  Di sini sekali hanya  menyebutkan pengembangan dan pengorganisasian paragraf tanpa memberi contoh lebih lanjut. Karena pembahasan ini sudah cukup memadai. 

Perlu diingatkan kembali dari penjelasan di atas, seorang penulis harus melewati setiap tahapan di atas mau tidak mau, suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar. Dan selalu diakhiri dengan upaya penulis untuk melakukan evaluasi. Agar semua bagian dari kalimat, paragraf dan artikel itu merupakan sebuah maksud yang tertuang dalam thesis. Oleh karena itu, proses mengingatkan kembali dapat juga dimulai dari proses awal membuat satu kata yang berfungsi sebagai tema, sebuah klaim dan reasoning yang cukup mewakili. Langkah-langkah itu dapat terdiri dari lima bagian.

Saya tidak ingin mengulangi lagi apa yang orang lain tulis. Tema-tema yang menjadi perhatian seorang penulis dalam langkah-langkah ini mencakup pertama menentukan sebuah controlling idea dan membuat sebuah topic sentence. Langkah ini pasti dapat dilakukan dengan mudah bila proses membiasakan berlangsung. Pembiasan ini harus dimulai dengan sadar ketika menulis sebuah paragraf, maka mulailah dengan sebuah topic sentence. Yang secara otomatis akan terdapat controlling idea di dalam sebuah topic sentence. Seperti sebuah troubleshooting untuk komputer, di dunia penulisan ada juga troubleshooting. Perhatikan apakah sebuah paragraf sudah terdapat satu topic sentence. Perhatikan, bisa jadi anda memiliki lebih dari satu topic sentence atau anda tidak memiliki topic sentence sama sekali. Jadi, anda harus melakukan editing terhadap paragraf tersebut. Yang kedua dalam troubleshooting adalah apakah di sebuah paragraf sudah terdapat controlling idea. Bila tidak ada pastikan, anda memilikinya. Hal ini harus juga merujuk pada satu controlling idea. Yang perlu diingatkan pula, lakukanlah editing bila lebih dari satu controlling idea atau tidak ada sama sekali controlling idea. Yang perlu diperhatikan juga, ketika melakukan troubleshooting adalah memperhatikan aspek kalimat transisi di sebuah paragraf. Hal ini terlihat sepele tetapi akan mempengaruhi orang ketika membacanya.

Kemudian, langkah kedua dalam menulis sebuah paragraf yang efektif adalah menjelaskan controlling idea. Pembaca bisa jadi tidak mengetahui dengan persis maksud dan tujuan controlling idea yang anda ajukan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan lupa untuk mengembangkan atau menjelaskannya.

Langkah ketiga dalam menulis adalah memberikan satu atau beberapa contoh. Hubungan pembaca dan penulis sangatlah tipis yaitu kata dan kalimat di dalam tulisan Anda. Oleh karena itu, pikiran abstrak anda harus diturunkan dalam bentuk contoh. Tentu, contoh yang diberikan jangan begitu saja diletakkan. Anda harus berperan seperti kuli bangunan (kan kita kuli tinta!). Anda harus masukkan contoh atau contoh-contoh ke dalam satu paragraf dengan memberikan penjelasan. Inilah langkah keempat yang anda harus ambil. Tidaklah harus banyak-banyak penjelasan itu. Penjelasan itu dapat berupa satu frase, satu kalimat atau beberapa frase atau beberapa kalimat. Di tulisan di koran atau media massa, biasanya satu frase atau satu kalimat sudah cukup. Hal ini tergantung pada kecukupan pengembangan paragraf. Selain itu, kalimat transisi di atas yang dibahas dalam troubleshooting berguna juga dalam pengembangan paragraf yang efektif. Harus ada transisi dalam paragraf berikutnya.

Tidak Plagiat, Tidak Mengulang, Buatlah Kategorisasi

Pertanyaan kali ini adalah bagaimana seorang penulis dapat mengambil intisari dari sebuah tulisan dan langsung memasukkannya di tulisan anda sendiri? Pertanyaan ini menggelitik. Kebiasaan kita adalah membaca berbuku-buku atau berlembar-lembar halaman buku tapi tidak ada hasil sama sekali. Membaca ya hanya membaca. Padahal sebagai seorang penulis, kita ingin mengambil sesuatu dari buku atau artikel orang lain dan dituangkan di dalam tulisan anda sendiri. Oleh sebab itu, saya membuat pernyataan begini dari pertanyaan di atas: "Bila berhasil, langkah ini sebuah kejeniusan yang luar biasa." Dia tahu cara memasukkan sebuah tulisan yang pernah dibacanya ke dalam tulisannya sendiri tanpa mengalami proses pengulangan atau plagiat.

Langkah ini ternyata bisa dilakukan setelah melihat berbagai tulisan orang-orang Barat, seperti Communication Theories tulisan Katherine Miller. Berbagai tulisan mereka tidak pernah mengulang atau membuat plagiat. Mengulang atau membuat plagiat suatu yang buruk dan tidak memberikan hasil sama sekali, jadi anda sebagai seorang penulis dapat berkarya dan berkreasi terhindari dari pengulangan dan tindakan plagiat yang tidak perlu. Mungkin pernyataan ini agak berulang karena saya kesal terus menerus mengalami sendiri pengalaman ini dan sukar untuk menghindarinya. Atau tidak mengetahui batasannya apakah itu plagiat atau tidak. 

Ada pernyataan menarik di atas, yaitu mengambil intisari tulisan orang lain. Langkahnya adalah Anda merubah pernyataan orang lain itu tanpa merubah maksud tetapi keinginan anda atas tulisan penulis lain tercapai. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat kategorisasi yang anda buat sendiri. Misalnya, seorang penulis menyatakan, "amal ma'ruf dan nahi munkar itu merupakan perintah Allah dan Allah ciptakan untuk menjaga dan memelihara agama ini." Inti pernyataan ini adalah amal ma'ruf nahi munkar.  Tegaskan pernyataan ini dengan membuat kategori sendiri, seperti "amal ma'ruf nahi munkar."  Kemudian, anda hanya menulis pernyataan di atas, pembahasan amal ma'ruf nahi munkar seorang penulis A dari halaman berapa ke halaman berapa. Itu saja.
 
Kemudian, anda tinggal mengisi bagian berikutnya atas tulisan orang itu dengan tafsiran anda sendiri. Jadi, langkah kedua adalah buatlah tafsiran anda sendiri. Misalnya, apa yang kita praktekkan dalam amal ma'ruf nahi munkar sekarang ini sekarang sangat berbeda dengan yang diterapkan para nabi dan rasul. Diciptakannya amal ma'ruf nahi munkar sebagai perintah yang mulia sekarang menjadi buruk dan menyeramkan. Tidak ada bil hikmah wal mauidzoti hasanah. Padahal nabi dan rasul menjalankan agama ini dengan tekun meskipun mereka mendapatkan halangan dan pembunuhan. Sebaliknya sekarang kita terapkan amal ma'ruf nahi munkar dengan bentuk pembunuhan, pengrusakan dan segala bentuknya. Terjadilah pergeseran pengertian amal ma'ruf nahi munkar sekarang ini. Ini contoh, anda mengambil intisari tulisan orang lain dan anda terapkan di tulisan anda sendiri melalui langkah tafsiran anda sendiri.
 
Dengan kata lain, langkah penting seorang penulis untuk tidak mengulang dan menyalin tulisan orang serta berbuat tindakan plagiat sangatlah sederhana. Langkahnya adalah buatlah intisari, buatlah kategorisasi dan tafsirkan kategorisasi itu dengan menggunakan kata-kata anda sendiri.
 
Pertanyaan di atas apakah langkah ini sebuah kejeniusan yang luar biasa, ternyata tidak sama sekali. Ini sebuah langkah biasa saja. Kemudian, langkah yang biasa-biasa saja ini harus dijalankan dengan mempertimbangkan pendapat orang yang anda tempatkan di dalam catatan kaki anda. Seorang penulis orientalis Barat, Daniel Pipes membuat catatan itu seperti di bawah ini dan dia dapat mengutip setiap waktu bila perlu. Langkah kedua ini adalah buatlah langkah berikut ini, yaitu buat Kategori, Nama Sumber, Pernyataan, Tanggal Terbit dan Sumber Tulisan. Letaknya manasuka saja. Misalnya,
 
Hezbollah: Süddeutsche Zeitung on April 30 quoted Western diplomats saying that Turkish authorities stopped a truck containing a large weapons shipment intended for Hezbollah at Kilis, near Turkey's border with Syria. (August 4, 2011)
 
Syria: Reviewing Turkish foreign policy, Ely Carmon notes that tensions over Syria have led to many changes in the relationship: since the Turkish moves against the Assad regime, Teheran has been influential in disrupting Syria's confidence in Turkey by disseminating anti-Turkish propaganda, has stopped intelligence cooperation with Turkey in the fight against the Kurdish PKK in Iraq, and has even threatened it not to intervene in Syrian affairs. Iran was also unhappy about Turkey's support to the Bahraini regime's repression of the Shia rebellion. (September 4, 2011)

NATO missile system: Amir Ali Hajizadeh, aerospace commander brigadier general of the Islamic Revolution Guards Corps, has warned that Iranian forces will target the NATO missile shield in Turkey in response to an attack:
 
"We have prepared ourselves, if any threat is staged against Iran, we will target NATO's missile shield in Turkey and will then attack other targets. … We are sure that the missile system is deployed by the US for the sake of the Zionist regime, but to deceive the world people, specially the Turkish people, they allege that the system belongs to the NATO. Turkey is a member and cover for the NATO. Today NATO has become a cover for the US (moves) while the US itself has turned into a cover for the Zionist regime."
(November 26, 2011)
 
Selain sebagai catatan kaki, anda dapat memasukkan berbagai catatan ini menjadi tulisan sendiri. Nah, anda sekarang sudah mulai terampil dan memiliki skill profesional di bidang tulis menulis. Selamat berkreasi! Terus berkarya meskipun kegagalan menanti anda.... dan uang dan ketenaran akan datang selain amal sholeh di dalam bidang tulis menulis.....

Pengembangan Paragraf Seperti Memotivasi Diri untuk Berkembang

Cara mengembangkan paragraf sungguh mengesankan. Pertama-tama seperti biasa anda mengusulkan sebuah topic sentence di kalimat pertama paragraf anda. Di dalam sebuah topic sentence ada dua hal yang mendasar: sebuah topik dan controlling idea. Selain peran topic sentence untuk menghubungkan dengan thesis dan esai serta mengembangkan thesis, ternyata kalimat ini juga harus dapat dikembangkan pada kalimat-kalimat pendukung paragraf. Kemudian, kalimat pendukung (supporting sentence) berfungsi sebagai pengingat kembali atas topic sentence tersebut. Untuk lebih jelas, kita menelaah sebuah paragraf:

One of the most controversial elements of Turkish foreign policy has been the attempt by the Justice and Development party (AKP) to cultivate closer ties to Iran. Prime Minister Recep Tayyip Erdogan's rapprochement with Tehran has raised concerns in Western capitals that Ankara is drifting away from the West. Differences over Iran's nuclear program have heightened these fears. In defiance of the United States and other key NATO members, such as the United Kingdom and France, Turkey has downplayed the danger posed by Iran's nuclear policy and attempt to elude constraints imposed by the Nuclear Nonproliferation Treaty. The most acute example was in June 2010, when, bucking its Western allies, Ankara voted against a new UN sanctions regime that would target Iran's military.
 
Ada yang menarik pada kalimat pendukung pertama setelah topic sentence di atas, yaitu Prime Minister Recep Tayyip Erdogan's rapprochement with Tehran has raised concerns in Western capitals that Ankara is drifting away from the West. Hal ini menafsirkan atas topic sentence: topik (kebijakan kontroversial) dan controlling idea (kedekatan dengan Iran). Tafsirannya atas controlling idea itu terjadi drifting away from the West. Penulis mengajukan kalimat pendukung ketiga berupa contoh tentang kebijakan Turki yang berbeda dalam kebijakan nuklir Iran. Contoh berikutnya pada kalimat pendukung keempat: Penolakan Turki atas sanksi atas militer Iran.
 
Dengan kata lain, di sebuah paragraf sebuah topic sentence harus dijelaskan lagi dengan kalimat pendukung penafsir yang bisa satu frase, satu kalimat atau dua kalimat. Berikutnya, contoh tidak dibiarkan begitu saja. Contoh dapat dimasukkan satu atau dua atau lebih untuk memperjelas penafsiran itu.
 
Pengembangan paragraf ini dapat tercapai dengan tetap memenuhi empat kriteria pengembangan paragraf: kesatuan, hubungan paragraf dengan thesis statement, koherensi dan kejelasan pengembangan. Dengan kata lain, rangkaiannya adalah topic sentence - penafsiran atas topic sentence - pengajuan contoh dengan penafsiran yang dapat lebih dari satu contoh - kalimat transisi untuk masuk ke paragraf berikutnya.
 
Dengan demikian, dapat disimpulkan pengembangan paragraf merupakan sebuah cara yang menarik seorang penulis harus elaborasi sedemikian rupa. Seorang penulis harus mengembangkannya secara sadar dan terencana. Hal ini memungkinkan dia seperti sedang memulai peperangan dan berupaya memenangkannya. Mengapa seorang penulis akan mengembangkan cara pengembangan di atas. Atau pendapat penulis lain tentang hal yang sama: Creative - Narration--Description--Process--Exemplification--Comparison/Contrast--Definition--Cause and Effect--Analytical.

Kamis, 12 Juli 2012

Paragraf: Kepaduan, Kesatuan, Penekanan dan Kalimat Topik

Komposisi adalah seluruh bentuk pengungkapan gagasan  yang tersusun dari kata dan kalimat yang menceritakan sesuatu atau membentuk gagasan pokok yang diwakili dalam bentuk kalimat topik ataupun tidak di satu paragraf. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengevaluasi atau membangun sebuah paragraf: kepaduan, kesatuan dan penekanan.

Apakah paragraf itu? Paragraf adalah sebuah unit dasar sebuah karangan atau tulisan yang terdiri dari satu atau beberapa kalimat yang saling bertautan untuk mendukung sebuah kalimat topik atau kalimat pokok. Kalimat topik berisi gagasan atau ide yang menarik dan diperlukan untuk menjadi satu kesatuan tulisan. Gagasan atau ide utama itu mendapatkan dukungan dari satu atau beberapa kalimat penjelas. Satu atau beberapa kalimat penjelas harus saling berkaitan dan berhubungan secara wajar sehingga tercipta sebuah paragraf yang bermakna dan berarti.

Untuk saling berkaitan atau mendukung satu kalimat dengan kalimat penjelas lainnya, seorang penulis harus memperhatikan faktor kepaduan paragraf sebagai sebuah syarat paragraf yang baik. Apakah yang dimaksud dengan kepaduan? Kepaduan biasanya dilihat dari penempatan kata penghubung yang tepat interkalimat dan antarkalimat. Kata penghubung interkalimat adalah kata yang digunakan dalam kalimat majemuk yang biasanya terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat. Kata penghubung juga digunakan untuk antarkalimat. Kata penghubung ini menghubungkan satu kalimat penjelas dengan kalimat penjelas berikutnya. Dengan kata lain, ada kontinuitas atau hubungan di dalam paragraf. Saling berhubungan antarkalimat melahirkan sebuah paragraf dengan dukungan pada satu gagasan utama di dalam kalimat topik.  

Pada kesatuan paragraf, seorang penulis harus memperhatikan faktor struktur pengembangan paragraf. Apakah Anda menempatkan kalimat topik di awal atau di akhir paragraf? Apabila kalimat topik di awal paragraf, maka paragraf itu membentuk paragraf deduktif. Sebaliknya, kalimat topik dapat ditempatkan di akhir paragraf. Hal ini disebut paragraf induktif. Dengan ara ini, terlihat bagaimana Anda dapat memperhatikan faktor bersatu dari hubungan kalimat topik dan kalimat penjelas.

Persyaratan ketiga untuk paragraf yang bermakna adalah faktor penekanan. Sebagai penulis, Anda dapat menempatkan gagasan yang paling penting di bagian teratas. Dengan demikian, gagasan yang kurang penting akan berada di bagian bawah kalimat.

Oleh karena itu, untuk menciptakan kepaduan, kesatuan dan penekanan, Anda pastikan menempatkan tempat yang paling tepat untuk kalimat topik di dalam paragraf. Kalimat topik sangat dipertimbangkan dalam pembangunan paragraf. Dengan kata lain, kalimat topik adalah salah satu faktor yang merangkum ide utama paragraf yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca.

Terima kasih atas tulisan ini ke: http://expertscolumn.com/content/unitycoherenceemphasis-and-topic-sentence-paragraph