Sabtu, 20 Agustus 2011

Plot Cerpen

Salah satu unsur cerpen adalah plot. Secara bahasa, plot berarti alur cerita. Menurut Aswendo Atmowiloto, plot adalah sebab akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan gagasan dasar. Jakob Sumardjo memisalkan plot antara arti plot sebagai Raja mati dan plot sebagai raja mati karena sakit hati. Dapat disimpulkan bahwa plot atau alur cerita adalah rangkaian peristiwa yang terjalin dalam bentuk hubungan sebab akibat yang bermakna dalam cerita.

Rangkaian peristiwa itu wajib hukumnya membangkitkan pertanyaan-pertanyaan pembaca atau perhatian dan keingintahuan pembaca dan menuntun ke arah penyelesaian yang meyakinkan. Di dalam plot, tujuh unsur cerpen ditata dengan apik. Unsur cerpen itu mencakup karakter, dialog, adegan, point of view, setting atau latar belakang cerita, tema, pembuka yang menarik.

Di dalam plot, ada unsur dramatis yang berupa peristiwa-peristiwa yang merupakan peralihan dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Peristiwa berarti harus banyak dan berfungsi untuk membangun plot. Ada sebuah tulisan yang membedakan peristiwa-peristiwa itu sendiri. Ada peristiwa yang berupa fungsional, kaitan dan acuan. Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peristiwa yang sangat mempengaruhi pengembangan plot dan menjadi inti cerpen. Bila dihilangkan, peristiwa di cerpen itu tidak logis. Ada lagi peristiwa kaitan, yaitu peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-peristiwa fungsional dalam pengurutan penyajian cerita. Peristiwa kaitan tidak mempengaruhi perkembangan plot, tetapi hanya sebagai penyeling. Bila dihilangkan, peristiwa kaitan tidak merusak logika cerita. Kemudian, peristiwa acuan adalah peristiwa-peristiwa yang tidak secara langsung berhubungan dengan plot, tetapi lebih berkaitan dengan unsur-unsur lain seperti perwatakan atau suasana yang melingkupi batin seorang tokoh sebelum terjadi peristiwa penting.

Konflik dalam plot juga mempengaruhi perkembangan tokoh dan tujuan tema cerpen tersebut. Konflik dapat berupa internal dan eksternal. Konflik internal adalah konflik yang terjadi di dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita, di dalam diri manusia atau manusia lawan dirinya sendiri. Penggalian konflik internal acapkali penting untuk mengungkapkan tokoh protagonis itu sendiri. Ada lagi konflik eksternal yaitu pertentangan yang terjadi antara manusia dengan sesuatu yang berada di luar dirinya. Hal ini dapat berupa antara manusia dengan alam atau konflik sosial antar manusia yang berupa manusia lawan manusia atau manusia lawan masyarakat.

Plot sendiri dapat diceritakan menurut urutan kronologis waktu atau flashback atau di tengah peristiwa tanpa adanya penjelasan satupun. Biasanya perkembangan plot mengacu pada penjelasan Aristotle yang dinyatakan pada 350 BCE dan Freytax. Struktur plot Freytag menambahkan peristiwa menaik (rising action atau komplikasi) dan peristiwa menurut pada struktur plot tersebut. Di dalam struktur plot Freytax ada lima unsur (eksposisi, peristiwa menaik, klimaks, peristiwa menurun dan resolusi).

Jumat, 19 Agustus 2011

Menulis Cerpen

Banyak saran untuk menulis cerpen di internet. Saran itu ada yang berguna dan ada juga yang hanya menambah halaman baca saja tanpa memiliki nilai tambah sama sekali. Bila ditengok lebih mendalam, Anda dapat melihat saran untuk menulis cerpen biasanya di sekitar mengenai hal berikut ini.

Dari tulisan berbahasa Inggris tentang bagaimana menulis sebuah cerpen, ada saran yang lebih sederhana tetapi mudah diaplikasikan dibandingkan dengan tulisan berbahasa Indonesia. Maksud saya ini bukan untuk menyombongkan diri tetapi pengalian ilmu yang lebih mendalam dan lengkap!

Buatlah Struktur Cerpen Anda

Struktur cerpen harus terdiri dari:

  • Suruh seseorang memancat pohon
  • Lempari orang itu dengan batu
  • Untuk menyuruhnya turun

Dari contoh sederhana di atas, seorang penulis dapat mengembangkan rencana membuat cerpen.

Rencana Membuat Cerpen

Mulailah dengan sebuah situasi seperti di atas, sebuah masalah yang harus diselesaikan pemeran utama (protagonist), yaitu seorang yang naik ke pohon. Kemudian, hadirkan masalah yang kemungkinan besar secara rasional dapat terjadi (lempari orang itu dengan batu). Hal ini dapat diartikan sebagai terjadi salah faham / salah identifikasi / salah peluang dan sebagainya

Langkah penyelesaian dapat berupa bagaimana menunjukkan bagaimana Anda dapat memecahkan masalah di atas - suruh orang itu turun dari batang atau ranting pohon di atas - dengan selamat. Hal ini berarti berupa cinta menang dari segalanya / kebaikan mengalahkan kejahatan / kejujuran adalah kebijakan yang terbaik / bersepakat

Tema Cerpen

Penjelasan di atas mengenai struktur dan rencana membuat cerpen masih berupa angan-angan semata. Seorang penulis jangan berhenti di tahap ini. Dia harus terus berjalan. Karena perjalanan di atas baru tahapan awal dan belum melakukan satu langkah pun tindakan di alam nyata.

Langkah awal untuk membuat cerpen dapat terwujud dan dibaca orang lain adalah membuat tema cerpen. Anda harus memilih tema cerpen sebagai kerangka untuk membangun plot, karakter, setting, tokoh dan lainnya. Jadi membuat sebuah cerpen seperti membuat sebuah bangunan dengan kerangka yang kokoh.

Setelah membuat tema yang merangkaikan plot, watak tokoh, setting dan sebagainya, Anda harus bisa memasukkan proses watakisasi (characterisation), membuat tulisan deskriptif, dialog atau bentuk lainnya.

Buatlah setting cerpen

Setting cerpen terdiri dari waktu dan tempat. Usahakan buat satu waktu saja karena peristiwanya dapat berbentuk tunggal. Maksudnya, setting yang sederhana itu dapat menampung sebuah plot, konflik yang dapat berupa internal atau eksternal (antara tokoh utama dan tokoh lain) dan watakisasi tokoh utama tertampak dengan jelas.

Membuat Watak Tokoh dan Dialog dalam Cerpen

Di sebuah cerpen, maksimum Anda hanya dapat memasukkan 3 tokoh saja. Hal ini akan membuat tema pembahasan Anda lebih terfokus dan berhasil guna. Tidak semua tokoh harus dijelaskan latar belakangnya. Anda harus menjelaskan satu di antaranya saja. Biarkan tokoh lain tidak perlu dijelaskan lebih mendalam.

Cara menjelaskan latar belakang tokoh dapat berbentuk dialog. Jangan sekali-kali mengabaikan kekuatan dialog dalam menyampaikan watak tokoh yang menjadi fokus utama cerpen Anda. Watak tokoh yang terungkap dalam dialog harus berkaitan dengan tema utama di cerpen Anda. Usahakan Anda dapat membangun hal itu semua dalam benak pembaca. Biarkan imajinasi pembaca jalan sendiri!

Penjelasan di atas sebagian besar berasal dari tulisan berbahasa Inggris. Tulisan berbahasa Indonesia hanya memberikan hal umum semata. Misalnya, dari anneahira.com tentang langkah-langkah menulis cerpen, disarankan di situs itu agar pembaca untuk membuat langkah-langkah menulis cerpen sebagai berikut. Buat tema sebagai hal yang paling mendasar ingin membuat sebuah tulisan. Hal ini berbeda dengan penjelasan di atas, tema itu harus dimulai dengan pemisalan di atas. Kemudian, kumpulkan data! Hal ini hanya tertulis data-data, keterangan atau informasi yang berkaitan dengan cerpen semata. Padahal yang tepat adalah tema cerpen itu karena semua kata akan membentuk dinding, tangga atau batu bata dari bangunan cerpen.
Itulah mengapa saya lebih mendapatkan pencerahan melalui tulisan berbahasa Inggris. Bila kita ingin mendapatkan lengkap pembahasan tentang sebuah tema, paling sering harus berupa berbayar di dalam tulisan berbahasa Indonesia, seperti internet marketing begitu deh!

OK... Semoga jelas... Anda siap tuk menulis sekarang. Selamat mencoba!

Minggu, 14 Agustus 2011

Tulisan Ilmiah Populer Juga Butuh Penelitian Ilmiah

Menulis tentu semua orang bisa. Tetapi, apabila menulis sebuah tulisan dengan penelitian terlebih dahulu tentu hanya orang tertentu yang mau melakukannya. Menulis sebuah tulisan berdasarkan penelitian tentu akan lebih rumit, jelimet dan serius. Kata yang muncul dari menulis tulisan berdasarkan penelitian adalah rumit, jelimet dan serius. Bagaimana kata rumit, jelimet dan serius dirubah menjadi mudah, berpola dan enak dibaca dalam penulisan ini. Untuk mencapai maksud tersebut, Anda harus mengetahui langkah, cara atau metodenya.

Dalam kegiatan penelitian Anda sering mendengar tentang permasalahan penelitian. Hampir semua orang yang pernah duduk di bangku kuliah pernah mendengar dan mengetahui kedudukannya. Biasanya Anda menempatkan permasalahan yang Anda akan tulis dalam penelitian di bab I. Anda juga dapat menemukan permasalahan penelitian dalam bentuk lain dalam sebuah esai atau tulisan opini. Hal ini dikenal sebagai kalimat tesis (thesis statement).

Kalimat tesis biasanya ditempatkan di paragraf awal pada sebuah tulisan esai atau paragraf terakhir di beberapa paragraf latar belakang di awal tulisan. Carilah! Pastikan Anda mendapatkan kalimat tesis ini ketika membaca sehingga Anda dapat membaca sebuah tulisan lebih fokus. Misalnya, Anda dapat melihat kalimat tesis di tulisan ini pada paragraf awal di atas di kalimat terakhirnya.

Kalimat tesis terdiri dari sebuah topik plus gagasan pendukung (supporting ideas) dan aspek spesifik yang Anda akan bahas. Contoh seperti di atas, yaitu menulis tulisan berdasarkan penelitian menghendaki pengetahuan tentang metode penelitiannya. Kalimat di atas dirubah lebih formal dan kaku sebagai sebuah konsep tulisan berdasarkan penelitian. Patokan untuk menulis kalimat tesis ada tiga, yaitu:

  • [Something] [does something] because [reason(s)].
  • Because [reason(s)], [something] [does something].
  • Although [opposing evidence], [reasons] show [Something] [does something]

Setelah membuat kalimat tesis, Anda membuat sebuah variabel penelitian yang sederhana. Buatlah variabel penelitian, yaitu variabel terikat dan bebas dari kalimat tesis di atas. Jadikanlah tulisan berdasarkan penelitian sebagai variabel terikat dan metode penelitian sebagai variabel bebas. Ada juga tulisan tanpa dengan penelitian. Yang dimaksudkan tulisan di sini adalah tulisan berdasarkan penelitian. Jadi lebih spesifik dan fokus. Demikia juga berlaku untuk metode penelitian juga sudah jelas.

Dengan menentukan variabel bebas dan terikat, Anda harus menentukan definisi tulisan berdasarkan penelitian dan metode penelitian itu sendiri. Buatlah penjelasan maksud dan tujuan dari variabel-variabel tersebut. Misalnya, tulisan berdasarkan penelitian adalah tulisan ilmiah populer yang menggunakan data-data penelitian yang sudah dipublikasikan atau opini pakar tentang sebuah fenomena. Kemudian, metode penelitian dimaksudkan adalah metode penelitian sosial terutama menggunakan data sekunder (secondary research).

Anda dapat mencari data dan bahan dari sumber resmi dan terpercaya, seperti penelitian dari universitas terkemuka di sebuah negara atau lembaga penelitian terkait. Karena kredibilitas lembaga penting untuk kesahihan dan validitas data yang diberikan. Bila menggunakan data dari internet, pastikan pula sumbernya terpercaya pula. Lakukan search dengan variabel di atas, seperti “tulisan berdasarkan penelitian” (di mesin pencari tulis: tulisan + penelitian; metode penelitian). Misalnya, dari situs FK Universitas Padjadjara, maksud "tulisan berdasarkan penelitian" adalah “tulisan yang menggunakan metode dan prinsip dari penulisan ilmiah.” Ada lagi pendapat tentang variabel penelitian kita bahwa "tulisan berdasarkan penelitian" adalah “tulisan yang harus memenuhi persyaratan sebagai karya ilmiah (isi pembahasan berdasarkan pengetahuan ilmiah; penyusunan tulisan dengan pola berpikir ilmiah dan tulisannya berupa tulisan ilmiah).” Meskipun demikian, situs ini hanya berupa blogspot. Jadi, kesahihan dan validitas datanya kurang. Angga saja variabel “tulisan berdasarkan penelitian” sudah cukup dan Anda harus membuat sebuah pernyataan sendiri untuk menjelaskan di tulisan Anda. Karena berbentuk tulisan ilmiah populer, Anda membahasnya dengan santai dan enak dibaca.

Anda baru menyelesaikan tahap persiapan (pre-writing) dari tahapan penulisan ilmiah populer. Berarti Anda sudah mempersiapkan bahan tulisan yang Anda cari dalam penelitian sekunder (secondary research) adalah ini dan itu seperti di atas. Anda tidak akan mencari bahan penelitian di luar yang Anda maksudnya di atas. Di sini Anda telah mempersiapkan menjalankan penelitian sekunder dengan teknik SQ3R (Search, Question, Read, Recall, Review). Dengan teknik ini, Anda memilah dan memilih bahan terkait. Pada variabel bebas “metode penelitian” juga perlu dijelaskan.

Anda harus melakukan hal sama seperti di atas. Lakukan search dengan mesin pencari google.com. Tulis “metode penelitian” + “secondary research”. Tanda “….” Berarti pada mesin pencari hal yang dicari tidak akan dipisahkan dan tanda “+” berarti kaitan dengan dua hal di atas. Mesin pencari akan mencari kedua konsep itu. Misalnya didapat seperti berikut ini. Penelitian sekunder (secondary research) adalah penelitian yang menggunakan metode summary atau systematic review, collation dan/atau sintesis dari penelitian yang ada. Ada juga penelitian dengan teknik meta-analytic statistical techniques, realist reviews dan meta-narrative reviews. Metode penelitian ini banyak digunakan di dalam penelitian pasar dan kedokteran. Jadi, Anda maksudkan dengan metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam penelitian sekunder saja.

Format Anda meneliti bahan dan data secara ilmiah sudah terstandardisasi dan memenuhi persyaratan ilmiah. Anda lanjutkan tulisan Anda mencari poin-poin di atas. Buatlah hasilnya dalam bentuk note card. Sebuah kertas yang berisi data yang Anda akan gunakan dan masukkan di dalam paragraf-paragraf tulisan Anda. Teknik membuat note card harus kuasai pula. Pastikan Anda dapat menggunakan note card pada software Microsoft Word.

Misalnya, systematic review dalam penelitian sekunder berupa membuat ikhtisar dan merangkum secara kuantitatif hasil studi serupa. Misalnya, didapat dari melakukan search di google.com sebagai berikut "Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari objek penelitian (dalam hal ini si peneliti sebagai tangan kedua). Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan sebagainya." Masukkan dalam note card. Buatlah sub-heading dan pada paragraf mana Anda akan masukkan.

Setelah melakukan penelitian dan Anda mengumpulkan sudah lengkap data yang dibutuhkan, Anda memiliki tugas berikutnya. Anda harus menuliskannya dalam bentuk sebuah tulisan. Segala hal yang tertulis dalam note card Anda harus pastikan dapat dituangkan ke dalam tulisan Anda. Pastikan Anda menuliskan kalimat tesis di bagian awal paragraf dan biasanya diletakkan di kalimat terakhir pada paragraf pertama. Bisa pula Anda memberikan penjelasan dalam beberapa paragraf dan pada paragraf terakhir dari latar belakang Anda masukkan tulisan berupa kalimat tesis.

Anda juga harus melakukan hal sama pada paragraf kedua. Di setiap paragraf pasti ada sebuah kalimat topik (topic sentence). Kalimat topik adalah sebuah kalimat yang mengungkapkan gagasan utama pada paragraf tersebut. Biasanya diletakkan di awal paragraf. Kalimat topik itu harus merujuk pada kalimat tesis (thesis sentence). Jangan melebar dari kerangka kalimat tesis. Oleh karena itu, kalimat topik dapat disebut sebagai batu bata untuk mendirikan kalimat tesis di dalam tulisan Anda. Dengan kata lain, kalimat topik adalah sebuah topik dengan supporting ideas. Jadi pada dasarnya, kalimat tesis sama dengan kalimat topik.

Bila Anda sudah menyelesaikan tulisan Anda. Paling panjang usahakan hanya 3 halaman. Lakukan editing. Pastikan Anda menggunakan waktu yang cukup pada setiap bagian dari tulisan Anda. Usahakan cara berpikir Anda runut dan tidak meloncat-loncat. Rasionalitas terpenuhi. Jangan terbitkan atau kirim tulisan Anda sebelum Anda mengedit teknis berupa mencari salah ketik dan sebagainya. Dengan demikian, pastikan tulisan Anda enak dibaca baik dengan diam atau bersuara.

Jangan salah menulis nama orang, lembaga atau istilah. Kesalahan penulisan ini menurunkan nilai keseluruhan sebuah tulisan. Jadi, jangan sekali-kali meremehkan urusan teknis dan sepele. Setiap bagian proses dalam penulisan memiliki kedudukan dan peran yang sama penting. Misalnya, systematic review dalam penelitian sekunder berupa membuat ikhtisar dan merangkum secara kuantitatif hasil studi serupa. Misalnya, didapat sebagai berikut "Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari objek penelitian (dalam hal ini si peneliti sebagai tangan kedua). Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan sebagainya."

Pada paragraf akhir, Anda harus menulis kesimpulan tulisan Anda. Paragraf tersebut dinamakan paragraf kesimpulan (conclusion paragraph). Anda juga dapat menambahkan satu paragraf tambahan berupa saran penulis setelah paragraf kesimpulan. Jadi, kesimpulan atas tulisan di atas adalah mengulang kembali kalimat tesis di atas. Bahwa tulisan berdasarkan penelitian menghendaki metode penelitian sekunder. Seorang penulis ilmiah populer, harus menuliskan dengan bahasa yang mudah dibaca, enak dan dapat difahami masyarakat awam. Selamat! Anda berhasil.

Selasa, 05 Juli 2011

Fakta dalam Penulisan

Bila kita bicara tentang hal yang pasti-pasti saja. Yang pasti menulis sebuah artikel tidak hanya berisi gagasan-gagasan semata. Sebuah artikel juga berisi fakta dan informasi. Fakta dan informasi itu akan mendukung gagasan-gagasan yang Anda sampaikan. Menyusun fakta dalam tulisan akan lebih mudah apabila Anda dapat menyusun fakta dan informasi beserta sumbernya menurut standar penulisan yang berlaku seperti upaya terhindar dari jebakan plagialirisme.

Memang momok yang seorang penulis harus hadapi adalah mengenai plagiarisme. Ada kemungkinan besar Anda terjerumus ke dalam perbuatan plagiat bila standar penulisan tidak diperhatikan. Salah satu faktor yang dapat menjerumuskan Anda ke dalam perbuatan ini adalah penggunaan fakta dan informasi dalam tulisan Anda.

Misalnya, Anda tidak memasukkan sumber fakta dan informasi yang Anda gunakan. Anda hanya mengutip fakta dan informasi tetapi ketika Anda ditanya dari mana sumbernya. Banyak di antara penulis kurang perhatian atas masalah ini. Jadi sumber fakta dan informasi harus diperhatikan dengan baik. Kemudian, sumber fakta dan informasi juga haruslah terpercaya. Hindari mengambil sumber yang kurang dipercaya.

Sebagai penulis, Anda sudah terbiasa menggunakan komputer sebagai media menulis. Anda dapat gunakan perangkat words office dan sejenisnya untuk mempermudah proses penulisan Anda. Bila ada teks di situs internet yang sesuai dengan tulisan Anda, copy paste dokumen itu plus alamat situsnya. Sertakan juga notes Anda pada copy paste tersebut.

Anda pasti pula menggunakan buku, makalah atau CD dan sebagainya. Buatlah sistem filing atas buku, makalah atau CD tersebut. Buatlah label per setiap folder buku, makalah atau CD sehingga Anda dapat menggunakan buku, makalah atau CD dengan mudah.

Janganlah pula dengan bibliografi. Bibliografi akan menyempurnakan tulisan Anda. Kemudian, buatlah sistem filing notes yang Anda sudah buat. Buatlah tanda kutipan untuk bagian informasi yang Anda kutip. Apabila masalah administrasi selesai dijalankan, Anda sudah menghindari sebuah masalah mendasar, yaitu plagiarisme.

Kemudian, bagaimana Anda menggunakan fakta dan informasi dalam sebuah tulisan? Sebenarnya fakta dan informasi dalam tulisan adalah sebuah argumen implisit. Karena fakta dan informasi sebagai argumen implisit, Anda akan menjawab pertanyaan seperti "mengapa cek pelawat terjadi di kalangan politisi DPR?"; "mengapa politisi harus menyetor uang ke partainya?"; "Mengapa korupsi politik tidak dapat diberantas?" Oleh karena itu, fakta atau informasi itu berupaya menjawab pertanyaan tentang mengapa dalam format 5H + 1 H.

Dengan demikian, Anda akan mudah menulis sebuah tulisan. Hal ini karena Anda telah membuat sistem filing dan notes yang memenuhi standar. Kemudian, Anda dapat memanfaatkan fakta dan informasi untuk menjawab pertanyaan "mengapa". Jadi, jangan sia-siakan pengetahuan Anda tentang fakta dan informasi ini untuk menunjang proses argumentasi Anda dalam menulis.

Semoga berhasil!

Senin, 04 Juli 2011

Kalimat Tesis: Petunjuk Arah untuk Tulisan Anda

Apakah yang penting dalam kegiatan tulis menulis? Topik atau pokok bahasan. Benar tetapi belum tepat. Topik atau pokok pembahasan itu masih netral atau tanpa makna. Banyak orang akan membahas sebuah topik yang sama tetapi misalnya dengan sudut pandang yang berbeda. Anda harus mempersempit topik itu dengan memasukkan unsur tujuan, bukti atau fakta dan sudut pandang. Hasilnya topik itu lebih bermakna dan mengarahkan Anda sebagai penulis ketika menulis dan sebagai pembaca ketika memahami sebuah tulisan sebagai satu kesatuan yang utuh.

Lihat Tajuk Rencana Kompas (4 Juli 2011) dengan judul Keringanan Pajak PTS. Judul ini mengenai keringanan pajak di lembaga perguruan tinggi swasta. Biasa saja kan! Kurang menggigit dan bermakna! Kemudian, penulis Tajuk Rencana Kompas itu memasukkan unsur bukti atau fakta (keringanan pajak PTS), sudut pandang (paradigma mengenai lembaga pendidikan) dan tujuan tulisan (ada perubahan mendasar) dalam kalimat berikut ini: “Berkenaan dengan keringanan pajak PTS, ada perubahan mendasar dalam paradigma mengenai lembaga pendidikan.

Kalimat yang berisi unsur tujuan, bukti atau fakta dan sudut pandang itu berbentuk kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif yang dikenal sebagai kalimat tesis (thesis sentence) berarti harus berbentuk kalimat berita. Hal ini akan menjadi fondasi struktur argumentasi dalam tulisan. Tulisan Anda haruslah mengikuti kalimat tesis ini. Sebaliknya bila sebuah tulisan dengan kalimat tesis ini tetapi menyampaikan argumentasi yang tidak sesuai dengan kalimat tesis, maka tulisan Anda akan melebar dan tidak mempunyai makna sama sekali.

Acapkali pula hal itu terjadi karena kita tidak menyadari apakah kalimat tesis itu. Semua kalimat disusun menjadi kalimat dan paragraf, tetapi bukan merupakan satu kesatuan makna. Akibatnya Anda menulis sebuah tulisan apa adanya. Sebaliknya bila Anda menulis dengan menyusun kalimat tesis sedemikian rupa, maka pembaca akan memahami maksudnya dengan sejalas-jelasnya. Anda juga tidak harus berputar-putar mencari bahan tulisan.

Dari Tajuk Rencana Kompas (4 Juli 2011) di atas, kalimat tesis sudah memenuhi asas kalimat deklaratif. Penulis tajuk itu, kemudian membahas kalimat tesis itu dalam beberapa paragraf. Pada paragraf-paragraf berikutnya, Anda dapat melihat sebuah paragraf dipimpin dengan satu kalimat utama. Kalimat utama di semua paragraf di tulisan itu akan merujuk ke kalimat tesis. Ada enam kalimat utama dalam tajuk di atas yaitu: lembaga pendidikan secara konseptual merupakan lembaga sosial bukan lembaga ekonomi; pungutan Pajak Penghasilan serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi perguruan tinggi swasta (PTS) yang selama ini dikenakan merupakan realisasi salah kaprah; sesuai UU yayasan, swasta tidak dipunggut PBB dan pajak-pajak lainnya; salah kaprah tentang PTN dan PTS telanjur mengakibatkan terbangunnya penilaian bahwa negeri itu warga negara kelas satu dan swasta negara kelas dua; swasta seharusnya tidak dimatikan lewat berbagai kebijakan, taruhlah contoh guru-guru berstatus PNS ditarik dari sekolah swasta; tidak tertutup kenyataan, banyak lembaga pendidikan swasta didirikan dan diselenggarakan dengan motivasi ekonomi; negari dan swasta bukanlah dua entitas yang harus bersaing; kita dukung rencana peringanan pajak bagi PTS sebagai awal realisasi kemitraan.

Sebagai penulis, Anda harus menengok ulang kalimat tesis ini. Anda dapat merubah kalimat tesis itu. Apabila setelah melakukan penelitian, kalimat tesis itu tidak mendapatkan dukungan data dan fakta semestinya. Akibatnya, tulisan Anda akan dapat dipatahkan karena argumentasi tulisan Anda lemah. Karena itu, perombakan kalimat tesis suatu yang lazim dan biasa dilakukan baik sebelum, selama dan sesudah Anda menyelesaikan tulisan. Sepanjang argumentasi Anda dalam tulisan jangan sampai mudah dipatahkan dan tanpa dukungan bukti dan fakta sama sekali.

Pada contoh lain, Anda dapat menganalisis artikel berita tentang pemilihan umum di Thailand. Kalimat tesisnya adalah “Partai Puca Thai yang dipimpin Yingluck Shinawatra - adik PM tersingkir, Thaksin Shinawatra - menang telak, menurut hasil sementara pemilihan umum.” Kalimat thesis ini berbeda dengan contoh sebelumnya, terletak pada kalimat pertama. Biasanya tulisan pendek menempatkan kalimat thesis di kalimat pertama.

Bila ditempatkan di kalimat akhir paragraf, fungsinya adalah menegaskan kembali apa yang sudah ada di kalimat awal pada paragraf tersebut. Hal ini dapat dibaca pada artikel berita Kompas (4 Juli 2011) dengan kalimat tesis sebagai berikut: “Pemerintah belum menetapkan keputusan pengelolaan BBM” (dengan beberapa perubahan tanpa merubah arti kalimat tesis).

Dengan kata lain, kalimat tesis dapat dikatakan menjalankan fungsinya sebaik-baiknya apabila kalimat utama dalam paragraf-paragraf di tulisan merujuk pada pondasi tersebut. Pada bagian kesimpulan, kalimat tesis dapat dirubah sedemikian rupa pula tetapi dengan maksud sama plus usulan atau rekomendasi yang pembaca sebaiknya harus lakukan. Fungsi tulisan adalah mempersuasi pembaca agar mengikuti pandangan kita dan peran ini ada pada kalimat tesis.

Rujukan lain: http://jerz.setonhill.edu/writing/academic/thesis.htm

Selasa, 14 Juni 2011

Angle, Piramida Terbalik dan 5W+1H

Sebelum mencari bahan tulisan, seorang penulis (wartawan, penulis cerpen atau apalah sebutan lainnya) akan menentukan angle atau sudut pandang berita di lapangan. Dia juga harus membuat angle beritanya dalam pola piramida terbalik dan menerapkan konsep 5W plus 1H. Ritual ini menjadikan tulisannya mempunyai nilai berita.

Angle atau sudut pandang tulisan di lapangan dapat berkembang dan berbeda dari yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam dunia jurnalisme hal ini wajar adanya. Syarat perubahan ini yaitu angle berita itu harus lebih menarik.

Angle atau sudut pandang berita ini kemudian ditulis dalam pola piramida terbalik dan 5W plus 1H. Kedua hal itu penting karena konsep 5Wh plus 1H akan menentukan data dan informasi yang ditulis itu sangat perlu, perlu, kurang perlu dan semakin tidak perlu. Dengan piramida terbalik, konsep 5W plus 1H akan mudah dipangkas pihak redaktur.

Berita di surat kabar haruslah padat dan informatif. Sebaliknya berita di surat kabar menolak hal yang bertele-tele, mengulang-ulang atau berputar-putar. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah redundansi.

Di konsep piramida terbalik, Anda harus menulis "lead" atau "teras berita." Hal ini biasanya sebanyak satu atau dua paragraf. Anda menempatkan hal yang padat dan penting di bagian ini. Data-data penting lain pada paragraf-paragraf berikutnya. Penjelasan tambahan dan informasi lain di bagian berikutnya lagi.

Apa yang penting, padat dan penjelasan di piramida terbalik dituangkan dalam konsep 5W plus 1H. Konsep 5W plus 1H adalah What, Who, When, Where, Why and How. Untuk memudahkan pembahasan ini, penulis membongkar tulisan di Majalah Tempo edisi 12 Juni 2011 dengan judul artikel Calon Anggaran: Buka Kartu Calon Anggaran.

Anda akan lihat di antara konsep 5W plus 1 H di atas yang terpenting adalah What atau apa yang akan Anda tulis atau tema apa yang Anda ingin ungkapkan di sebuah artikel. Konsep 5W plus 1H adalah unsur berita utama. Unsur berita itu harus diolah sedemikian rupa di dalam sebuah artikel. Meskipun di sebuah kalimat tidak semua unsur 5W plus 1H akan dimasukkan. WHAT dalam artikel di Majalah Tempo adalah praktek bagi-bagi anggaran negara di Dewan Perwakilan Rakyat.

Karena artikel di majalah itu sebuah feature, Anda tidak heran untuk membaca artikel feature itu secara dramatis. Hal yang penting diletakkan pada bagian lead, yaitu ancaman pembunuhan atas Wa Ode Nurhayati, politisi PAN yang membuka soal calon anggaran di DPR melalui sebuah talk show di sebuah televisi berita nasional.

Dari informasi Anggota Dewan Wa Ode Nurhayati, ada surat pemimpin DPR yang dikirim ke Menteri Keuangan. Surat pemimpin DPR ini merupakan isyarat adanya permainan terselubung. WHAT praktek bagi-bagi anggaran negara dilanjutkan dengan WHAT lain yang terkait, seperti Wa Ode Nurhayati dilaporkan ke Badan Kehormatan DPR, surat yang ditanda-tangani. WHAT ini diberi klarifikasi dari berbagai sumber berita.

WHAT itu bisa mempunyai banyak nilai berita. What itu akan menjadi dasar untuk 4W lainnya. What akan dijelaskan dengan nilai berita tambahan yang menarik pembaca, yaitu WHO atau siapa tokoh yang Anda hidupkan menjadi tokoh utama di WHAT di atas. WHO bisa lebih dari satu. WHO ini harus digali sedemikian rupa agar pembaca tertarik untuk membacanya. Fungsi angle atau sudut pandang berita memainkan peranannya apakah Anda akan memunculkan WHO di dalam artikel Anda itu.

Selain itu, WHAT di atas dapat diturunkan menjadi beberapa WHAT terkait sepanjang WHAT lain saling bertaut dan mendukung WHAT utama. WHAT praktek bagi-bagi anggaran negara didukung dengan WHAT-WHAT lainnya. Yang penting WHAT-WHAT itu tidak membat

Di sini, WHO harus memiliki hubungan yang erat dengan WHAT. Bila pembaca belum mengenal WHO, tugas Anda memperkenalkannya dengan mengambil angle yang menarik untuk dibaca oleh pembaca.

WHEN adalah waktu kejadian WHAT. When akan menjadi penting. Pembaca akan memiliki informasi tentang kejadian WHAT itu melalui WHEN. Jadi, ada imajinasi yang dibangun oleh pembaca dari WHEN ini.

Kemudian, WHERE adalah tempat kejadian WHAT. Tempat kejadian dari WHAT itu bermakna. Tanpa WHERE, WHAT akan kurang berarti... (cari contoh)....

Anda juga harus mengingat pula peran WHY dan HOW di dalam unsur berita. Anda akan membangun nilai berita sebuah artikel tepatnya melalui WHY dan HOW. Karena WHY merupakan sebuah pernyataan mengapa terjadi dengan WHAT. Anda harus mengupasnya melalui berbagai sudut pandang berita. Kemudian, HOW adalah pertanyaan tentang bagaimana WHAT terjadi, bagaimana proses, seluk beluk dan berbagai hal tentang WHAT itu terjadi.

Dengan kata lain, unsur berita 5W plus 1H akan membuat pembaca mendapatkan informasi yang menarik, lengkap, bermakna, penting dan menyegarkan. Akurasi data dalam unsur berita di 5W plus 1H harus dapat diandalkan dan dapat diverifikasi. Secara utuh, nilai berita dari sebuah artikel terwujud.

Anda dapat menerapkan hal ini dalam berbagai jenis tulisan. Tulisan Anda akan lebih bermakna, terfokus dan menarik. Anda harus yakin dapat mencapai nilai berita yang paripurna dengan menggunakan kalimat sederhana. Tulisan yang enak dibaca tidaklah harus membuat pembaca berkernyit dan bingung. Bila semua sudah terwujud, Anda siap menjadi seorang penulis profesional. Anda tinggal terus berlatih menulis, menulis dan terus menulis!

Sabtu, 11 Juni 2011

Teknis Menulis Artikel

Menulis itu ibarat naik motor, maka berlatihlah terus. Sebagai sebuah keterampilan, Anda harus menulis artikel dari waktu ke waktu tanpa henti. Berkaitan dengan menulis artikel di media massa, pertama berkaitan dengan cinta membaca untuk dapat menyelami pemikiran-pemikiran baru. Artikel membutuhkan pandangan dan pemikiran orang di sebuah buku, artikel atau makalah ilmiah yang dapat memperkaya khasanah tulisan Anda. Setelah membaca, catatlah ide dan pemikiran tokoh di atas. Yang harus diingat, pemikiran orang lain itu hanya sebagai pendukung argumentasi di artikel Anda.

Kemudian, Anda harus rajin mengkliping artikel yang pernah dimuat di media massa, penelitian ilmiah tentang berbagai hal dan tema tulisan. Hal ini menghindari kebuntuan (writer's block) dan kehabisan bahan mentah untuk mendukung argumentasi.

Ketiga, membaca rubrik opini. Rubrik opini itu ibarat ladang dengan kharakteristiknya sendiri-sendiri. Kharakteristik itu berkaitan dengan tema-tema, gaya tulisan dan selera media massa. Media biasanya memiliki situs internet dengan akses atas opini secara bebas dan gratis. Bacalah 10 atau 15 opini sekaligus dalam satu hari.

Keempat, membaca tajuk rencana. Anda dapat menemukan tajuk rencana di halaman opini. Tajuk rencana berisi alur berpikir, pendapat dan visi sebuah media tentang berbagai pemberitaan. Aspek kelima berkaitan dengan adanya buku sakti yang berisi data, informasi, pemikiran tokoh atau rangkuman buku-buku yang telah dibaca. Buku ini memudahkan Anda untuk menulis kapan dan di mana saja berbekal buku tersebut. Buku sakti ini akan membantu aspek administrasi dan manajemen karier kepenulisan Anda sehingga karir kepenulisan Anda lebih optimis untuk tercapai.

Tahap berikutnya berkenaan dengan tahap penulisan dan tahap pengiriman tulisan. Tahap penulisan terdiri dari menentukan gagasan utama, membuat gagasan utama, membuat judul yang menarik, memfokuskan pada maksud gagasan, memilih model P-D-K atau P-S-P, menjelaskan benang merah, menentukan sikap penulis, menghindari istilah rumit dan menentukan sasaran tembak. Dua tahap terakhir berikutnya berkaitan dengan mempertanyakan atau menggugah dan editing.

Pada tahap menentukan gagasan utama, Anda mencari tag utama untuk tulisan Anda beserta alasan dan argumentasi baik tempat dan kapan kejadian itu terjadi serta dampak dari aspek kebijakan, kritik terhadap pemerintah, alternatif kebijakan dan sebagainya.

Berkenaan dengan membuat judul, Anda dapat mencari judul yang dapat menjadikan perhatian redaktur dan pembaca sekaligus seperti judul tulisan Indra Jaya Piliang tentang kasus dugaan penipuan yang menimpa Jarwo Kuat (JK) Wapres di acara televisi republik mimpi, yaitu "Matinya Mimpi Republik." Setelah judulnya bagus, Anda harus fokus pada maksud gagasan di tulisan Anda. Jangan ngalor ngidul. Jangan ruwet dengan tidak jelas arah tulisan. Jangan banyak basa basi dengan tidak konteks. Jadi, Anda menulis satu tema saja.

Aspek tahap penulisan berkaitan dengan memilih model P-D-K atau P-S-P. Konsep ini berarti Pendirian-Dukungan-Kesimpulan (P-D-K) dan Pendapat-Sanggaha-Pendirian (P-S-P). Ketika menggunakan konsep-konsep ini, artikel Anda akan mudah ditulis termasuk dukungan atau sanggahan dengan bahan dari pemikiran atau penelitian yang sudah disiapkan sebelumnya. Anda harus yakin konsep-konsep ini membuat tulisan Anda lebih meyakinkan, berbobot dan dapat diterima khalayak pembaca.

Aspek berikut ini, penulis kurang memahaminya, yaitu menjelaskan atau menarik benang merah. Disarankan berupa meramu dua unsur sekaligus, yaitu referensi dan ketajaman analisis yang akan menghasilkan benang merah pemikiran kritis. Tanda Anda menarik benang merah yang kuat adalah pembaca akan manggut-manggut.

Berkenaan dengan sikap menulis di sebuah artikel adalah Anda harus membuat sikap tegas yang diambil ketika pro atau kontra terjadi, sehingga pembaca dapat membuat identifikasi dan kekhasan tersendiri dari tulisan Anda.

Di sebuah artikel, hindari istilah-istilah yang rumit karena akan membebani pembaca. Gantilah istilah-istilah itu dengan yang lebih umum, seperti abrasi dengan pengikisan, signifikan dengan berpengaruh besar, urgen dengan penting.

Yang tidak kalah pentingnya pula adalah menentukan sasaran tembak berupa argumentasi yang jelas dan kuat atas nama dan pemikiran yang dianggap salah. Inilah teknik beradu argumentasi (melatih perang pemikiran) dan merangsang dan memaksa Anda untuk terus menulis dalam wacana pro-kontra.

Yang tidak kalah penting pula adalah mempertanyakan atau menggugah agar pembaca berkesan. Tulisan Anda akan berkesan mendalam kepada pembaca, seperti "Akankah hakim berani memutuskan Soeharto bersalah?" atau "Semoga masa depan sepakbola kita bisa maju tanpa kekerasan."

Aspek terakhir dari tahap penulisan adalah editing. Anda harus melakukan evaluasi dan koreksi dengan mengedit tulisan sebelum Anda kirimkan. Editing ditujukan pada cara logika berpikir di tulisan Anda dan memperbaiki aliran gagasan dengan kalimat-kalimat yang pembaca dengan mudah memahaminya. Editing juga berkaitan dengan EYD dan gaya tulisan yang indah, gurih dan enak dibaca.

Berkenaan dengan tahap pengiriman, ketahuilah email redaksi surat kabar terkait, sertakan selembar kertas kata pengantar, menyertakan biodata plus nomor rekening untuk pembayaran tulisan Anda bila dimuat.

Resume ini dari tulisan Teknik Menulis Artikel dari *Penulis Lepas. CEO Komunik@ta Network (Kanetwork)



Contoh: Pola Pendirian-Dukungan-Kesimpulan (P-D-K)

A (pembuka) Banyak pejabat bekerja di kantor diiringin kepusingan. (pendirian) Pemecahan masalah ini ialah dengan memperbaiki cara kerja. Pertama (dukungan I) dengan melaksanakan pola penggolongan (penjelasan), yaitu kegiatan mengelompokkan berbagai hal dalam golongan tertentu menurut keperluan praktis. Misalnya penggolongan rencana kerja, hal yang sedang ditandatangani, dan urusan yang sudah selesai. Surat dan berkas, buku, dan dokumen perlu digolong-golongkan. (peralihan) Agar dapat bekerja dengan efisien, (dukungan II) hal yang penting yang harus dilakukan ialah mencatat informasi, alamat, dan nomor telepon yang penting-penting serta nama relasi (peralihan) Di samping itu, (dukungan III) masih ada cara lain yaitu dengan membuat program (penjelasan). Setiap pejabat hendaknya merencanakan suatu program kerja yang berlaku untuk jangka waktu tertentu, mengatur dan memerinci langkah yang akan dikerjakan. Dengan kata lain, program meliputi program kerja, langkah kerja, dan cara kerja. (peralihan) jelaslah kiranya agar ketegangan mental dapat dicegah, (kesimpulan) cara kerja harus diperbaiki dengan mengikuti pola tertentu, seperti telah diterangkan di atas.

Paragraf A dapat dibuat kerangka sebagai berikut:

P : kepusingan kerja dapat diatasi dengan cara kerja
D1 : melaksanakan penggolongan kerja
D2 : mencatat hal yang penting
D3 : membuat program kerja
K : dengan 1, 2, 3 kepusingan kerja dapat diatasi dengan mudah


Contoh: Pola Pendapat-Sanggahan-Pendirian (P-S-P)

Menulis dengan pola PSP berdaya guna untuk menyerang dan menyanggah pendapat orang lain yang tidak disetujui. Menyanggah pendapat orang lain sekaligus mengemukakan pendapat sendiri. Setelah mengemukakan sanggahan, Anda menarik kesimpulan yang menegaskan pendirian Anda.

B (pendapat) Sudah menjadi anggapan umum bahwa dengan bekerja sama akan berhasil lebih baik. (peralihan) Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu benar. (pendirian) Kalau dua orang bekerja sama, sering timbul bahaya, satu pihak menghambat pihak lain. (peralihan) Mengapa? (sanggahan I) Makin kuat kepercayaan mereka satu sama lain, makin besar kemungkinan mereka secara sadar berkata dalam hati "Buat apa aku susah payah memikirkan? Dia toh akan menemukan pemecahannya." (penjelasan). Kalau begitu, jelas ide-ide kreatif tidak akan muncul dalam kerja sama. Dan menggantungkan diri pada mitranya. (peralihan selanjutnya). Sebagai akibatnya, (sanggahan II) sikap seperti ini menunjukkan tiadanya kesungguhan. (penjelasan tanpa kesungguhan mustahil kita dapat menemukan pemecaan masalah. (peralihan) Sebagai akibatnya, (sanggahan III) gagasan kreatif tidak akan datang. (penjelasan) Padahal, untuk berpikir kreatif membutuhkan gagasan yang kreatif pula. (peralihan) Jadi, (kesimpulan) kerja sama tidak selamanya dapat membangun kreativitas, justru sebaliknya, ada bahay saling menghambat daya cipta.

Jika paragraf B dibongkar menjadi kerangka kerja,
P : kerja sama itu baik
S1 : saling menggantungkan pada rekan kerja
S2 : tidak ada kesungguhan.
S3 : kreativitas tidak muncul

Pada tingkat artikel berpola PSP, kerangka artikelnya sebagai berikut:
1. Pengantar paragraf; pendapat orang yang ditentang, pendirian
2. Paragraf tubuh artikel; paragraf-paragraf PSP
3. Paragraf penutup; pendapat orang yang tidak disetujui penulis, rangkuman pendirian-pendirian penulis, penegasan kembali pendirian