Sabtu, 20 November 2010

Bencana

Bencana adalah peristiwa yang terjadi karena alam atau ulah manusia berupa hancurnya sumber daya alam, kerusakan fisik, kehilangan nyawa atau perubahan total atas lingkungan alam. Bencana alam dapat berupa banjir, gempa bumi, kebakaran atau ledakan. Hal ini juga ditunjang posisi Indonesia yang kurang menguntungkan.

Ada tiga pertemuan lempeng tektonik di Indonesia, yaitu Lempeng Australia di selatan, Lempeng Euro-Asia di Barat dan Lempeng Samudera Pasifik di timur. Dengan kata lain, bencana alam merupakan suatu yang akan lazim terjadi di seluruh Indonesia kecuali Kalimantan dari tanah longsor, gempa bumi hingga meletusnya gunung berapi dan tsunami. Kita dapat melihat begitu luasnya wilayah gempa di Indonesia (Gambar 1); pola struktur seismogenik busur Sunda Barat (Gambar 2) dan Zona Sumber Gempa Bumi Jawa dan sekitarnya.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan manajemen bencana itu sendiri? Kita harus menyadari bahwa posisi wilayah Indonesia tidak lepas dari berbagai bencana alam. Sikap pemerintah dan warga masyarakat yang terbaik adalah hidup dengan bencana (living with disaster). Sikap ini berarti kita menyadari adanya berbagai gejala alam tersebut tetapi berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi bahaya yang menyertainya.

Hal ini dilakukan melalui proses mitigasi. Misalnya dengan bahaya banjir atau gempa bumi di Sumatera Barat, masyarakat membangun konstruksi rumah yang dapat mengurangi bahaya banjir (flood hazard), seperti rumah panggung.

Ketika bencana terjadi, hal ini diikuti dengan bahaya (hazard). Padahal kedua hal itu tidak harus berlangsung secara bersamaan. Bencana adalah peristiwa yang terjadi karena alam atau ulah manusia yang dapat disertai (hazard) dengan hilangnya jiwa manusia, kerusakan arta benda dan lingkungan, serta melampaui kemampuan dan sumberdaya manusia untuk menanggulanginya.

Bahaya adalah peristiwa yang mempunyai potensi dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa manusia dan kerusakan lingkungan. Bahaya (hazard) biasanya mengikuti bencana, tetapi bahaya dapat dihindari dengan manajemen bencana antar sektor dan melibatkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.

Masalahnya adalah pelatihan manajemen bencana belum disadari sebagai hal yang penting. Banyak jajaran pemerintah dan warga masyarakat mengetahui pentingnya manajemen bencana tersebut. Inilah persoalan di negeri ini

Menahan Kencing

Acapkali banyak orang menahan kencing. Pria dan wanita melakukannya karena situasi yang sangat tidak memungkinkan. Hal ini terjadi ketika misalnya sedang berada di ruang rapat, terjebak dalam kemacetan atau toilet umum tidak tersedia di lokasi. Sebenarnya menahan kencing adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik karena orang yang bersangkutan rentan atas infeksi dan masalah kesehatan lainnya. Akibatnya terjadi infeksi saluran kencing (ISK).

Urin atau air kencing atau air seni adala cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Tubuh sendiri sudah menghendaki agar urin dapat dikeluarkan secepatnya dan segera mungkin. Dengan tidak menahan air kencing, infeksi saluran kemih dapat dicegah. Ketika seseorang menahan kemih membuat pompa kandung kemih memberikan tekanan yang tinggi. Secara langsung hal ini dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Ada beberapa gejala berkenaan dengan menahan kencing ini, seperti kencing tidak lancer, kencing harus mengendan, kencing tidak tuntas atau merasa anyang-anyangan atau panas di sekitar alat kelamin.

Apa yang terjadi bila sering menahan kencing? Baik pada pria maupun wanita, terjadi rasa tidak tuntas. Maksudnya, setelah seorang buang air kecil, ada perasaan selalu ada sisa air seni di alat kelamin. Hal ini terjadi karena saluran uretra yang menghubungkan lubang kecing (uretra) dan kandung kencing mengalami pembesaran yang disebut pembesaran prostat.

Pembesaran ini menyebabkan seseorang mengalami sejumlah masalah pengeluaran air seni, seperti frekuensi buang air kecil bertambah, air kemih menetes dan pengeluaran terjadi berlang-ulang atau pengosongan kandung kemih tidak tuntas.

Cara untuk mengatasi menahan kencing adalah jangan sering-sering menahan diri untuk buang air kencing terlalu lama. Bersegeralah bila atas isyarat di syaraf untuk buang air kecil. Kemudian, perbanyak untuk mengkonsumi air putih. Setidaknya Anda punya kebiasaan minum 2,5 liter air per hari. Usahakan minum sebelum Anda pergi tidur. Selain itu, hindari konsumsi obat atau jamuan secara serampangan. Hal ini hanya menambah timbunan kristal di dalam saluran kemih. Jadi, Anda hidup sehat karena Anda punya gaya hidup sehat.

Jumat, 12 November 2010

Senyum dari Hati yang Tulus

Senyum menjadi budaya dan kebiasaan bangsa Indonesia. Di mana-mana orang Indonesia tersenyum. Di taman, di jalan, di kantor satu dengan lain saling menyapa dan tersenyum. Bahkan mereka tersenyum meskipun dengan orang asing. Bahkan presiden Soeharto disebut sebagai the smiling general.

Dale Carnagie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, berkata bahwa cermin dari perasaan hati adalah wajah. Sebaik-baiknya di wajah adalah senyum. Karena senyum itu sarana memperoleh teman dan kerja sama. Bagi Dale Carnagie, syarat senyum harus alamiah, ceria dan tulus. Bila syarat itu terpenuhi, senyum lebih bermakna daripada hadiah seorang kekasih, lipstik dan gincu di wajah seorang gadis. Karena, senyum menunjukkan cinta yang tulus dan persahabatan yang abadi.

Maka dari itu, senyumlah hai saudaraku. Senyum itu dilahirkan dari hati seputih kapas. Pemilik senyum yang indah pasti selalu terbayang-bayang.

Senyum berkembang sempurna hanya dalam waktu satu detik. Senyum tulus dan indah hanya berlangsung dalam waktu 7 detik. Tapi, pengaruhnya berlangsung lebih dari itu sehingga sang pemilik hilang dari peredaran.

Sasaran senyum adalah hati. Senyum ceria dan tulus juga berasal dari hati. Bak belahan hati, senyum merupakan kemolekan hati dan ketinggian perasaan jiwa. Perilaku yang beradab dan penuh perasaan dimulai dari senyum.

Dengan senyum, rasa amarah akan lebih tertutupi dan tidak mudah dilupakan pula. Campuran sempurna antara senyum dan amarah membuat hati merasa bersalah dan salah tingkah.

Apalagi kalau senyum lahir dari hati yang penuh cinta. Campuran sempurna antara senyum dan cinta membuat orang yang melihat dan merasakan senyum itu tulus dan alamiah.

Hai pemilik senyum yang indah! Senyumlah kapanpun dan di manapun kamu berada. Senyumlah ketika hatimu dalam keadaan apapun juga. Beratnya beban hidup, sempitnya rezeki dan kejamnya kehidupan ini janganlah membuat senyum indah dan alamiah itu menghilang dari wajah-wajahmu. Hai pemilik senyum yang indah!

Tak salah pula bila kita juga dapat disebut The Smiling General. Pemilik sempurna senyum yang indah! Semoga

Kamis, 11 November 2010

Penampilan Menunjukkan Jati Diri Seorang

Sebagian kita ada yang sangat menjaga penampilan. Baik pria maupun wanita. Orang seperti ini lebih baik menjaga penampilan meski harus tidak makan siang. Bagi mereka, produk-produk untuk menjaga penampilan favorit dibeli.

Dia ingat semua merek produk kecantikan, kosmetik, obat pelangsing, pemutih kulit. Mana yang berkhasiat dan yang tidak. Bahkan tidak segan-segan reparasi tubuh dijalaninya. Bedah plastik, tambah silikon, suntik botok dan sebaiknya tidak takut dia jalani. Sepanjang penampilan menjadi taruhannya. Penampilan adalah segalanya. Penampilan orang semacam ini harus kulit seputih dan semulus mungkin, bibir harus seksi mungiin, badan langsing (kutilang dara), atau buah dada aduhai dan bokong bak durian runtuh. Bila seorang pria, penampilannya pasti berjambang, dada berbulu lebat, perut berbuku-buku dengan tonjolan otot di sana sini.

Bahkan bagi seorang artis merubah dan berubah penampilan perlu sebuah upacara. Kayak makhluk yang mengalami metamorfosis. Coba lihat misalnya penampilan Deddy Corbuzier atau penyanyi Syahrini.

Agaknya saya agak berbeda pendapat dari pernyataan di atas. Memang benar penampilan adalah bagian kepribadian diri. Berpakaian rapi dengan rambut tersisir apik sudah cukup memadai.

Tidak selalu untuk menunjukkan penampilan terbaik harus bermewah-mewah atau membuat kita serba kikuk. Saya usulkan penampilan sesuai dengan tempat di mana kita bekerja. Tidak harus mengikuti fashion atau mode. Sesuaikan saja dengan kemampuan pendanaan yang ada dan tidak berlebihan.

Gunakan juga pakaian dengan warna-warna yang tidak menyolok. Ada sih memang pria atau wanita yang berani memakai pakaian dengan warna yang menyolok, seperti ungu atau biru atau merah. Bahkan bermotif kembang-kembang dalam ukuran besar. Atau renda atau lipatan di sekucur baju atau pakaian. Kesannya membuat kita sulit untuk bergerak.

Warna dasar seperti hitam, coklat, putih atau lainnya lebih. Lengan tangan panjang lebih baik dipakai untuk di kantor. Di luar ruang, lebih cocok lengan pendek. Yang penting pakaian tidak terlihat kusut atau kusam. Jangan gunakan pakaian yag belum disetrikan. Karena penampilan Anda akan hancur sama sekali.

Dengan kata lain, dapat disimpulkan penampilan yang cool, soft dan menimbulkan percaya diri itu tidak harus mahal atau berlebihan. Yang murah dan terjangkau kayaknya juga OK.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Evakuasi Warga Merapi Terpaksa Dilakukan

Warga Merapi yang mendiami rawan bencana menolak turun untuk dievakuasi. Tim SAR terpaksa mengambil langkah evakuasi ketika muncul lava plug (sumbat lava) dan magma kental di Merapi. Karena pertimbangan itu, warga Merapi yang mendiami Dusun Pangukrejo dan Krenggota, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan disisir.

"Kami paksa bila ada yang menolak untuk dievakuasi." Penolakan ini karena takut barang-barang yang ditinggalkan hilang atau memberi pakan ternak. Ada sekitar 3.000 sapi perah dibiarkan di kandang di lereng Merapi.

Menurut Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementeri ESDM mengkwatirkan magma cair di puncak Merapi.

Diberitakan pula, hujan abu vulkanis juga mencapai kawasan Yogyakarta dan Bantul di bagian Selatan Yogyakarta. Hujan abu melanda wilayah Kabupatan Magelang, Klaten dan Boyolali. Pemerintah daerah setempat membagikan masker, seperti yang dilakukan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto.

Hujan abu yang berlangsung Selasa lalu menyebabkan Bandara Adisutjipto di Yogyakarta juga ditutup sekitar satu jam dari pukul 06.00 sampai 07.20 WIB. Runway sepanjang 1.100 meter yang tertutup debut setebal 2 milimeter dibersihan selama penutupan itu. Sejumlah penerbangan dialihkan ke Adisumarmo pula.

Penolakan warga Merapi untuk dievakuasi tentu juga berkaitan dengan kentalnya tradisi budaya mistis yang mengitarinya. Budaya Hindu sangatlah kental dengan ritual sesajian dan nilai-nilainya. Lahan dan bebatuan yang menghujan diyakini dapat ditahan dengan doa. Dengan kata lain, ada banyak misteri di balik letusan merapi ini termasuk mengapa warga Merapi menolak untuk diungsikan. (Disarikan dari beberapa sumber berita di Koran Tempo edisi Minggu 31 Oktober 2010)

Ancaman Merapi Meluas

Yogyakarta - Setelah letusan hari Selasa lalu (26/10), empat kali Merapi mengeluarkan campuran debu dan pasir serta awan panas ke arah tenggara, selatan, barat daya dan barat. Ini semua terjadi pada pukul 08.40 dan 08.50 .

Awan panas (wedhus gembel) meluncur ke arah Kali Gendol dengan kecepatan 300 kilometer per jam. Awan panas juga ke arah barat atau ke arah Magelang. Desa-desa di Magelang mendapatkan semburan debu vulkanik.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana, Kementerian EDSM, Surno mengindasikasi dari tanda-tanda ini terjadi perubahan pola di Gunung Merapi. Jangkauan wedhus gembel sudah hingga 8 kilometer dari sebelumnya hanya 6 kilometer. Hal ini disebabkan energi letusan naik tiga kali lipat.

Karena aktifitas Merapi ini, pemerintah mempertimbangkan relokasi warga lereng Gunung Merapi. Kata Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, relokasi ini bagian dari tahap rehabilitasi pasca tanggap darurat. Hal ini berupa rencana ulang tata ruang di lereng Merapi.

Sekarang ini pemerintah disarankan melakukan pelatihan mitagasi. Hal ini berupa penyediaan modul tentang masalah Merapi, ancamannya, bagaimana merembuk protap di desa dan memetakan desa-desa.

Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X agak menolak usulan tersebut. Sebaliknya Pemerintah Kabupatan Magelang akan menghapus desa-desa yang rawan terkena bencana Merapi. Semua itu menunggu rekomendasi ahli gunung api tentang maksud penghapusan desa dan relokasi desa tersebut. //Koran Tempo, Sabtu 30 Oktober 2010

Jumat, 29 Oktober 2010

Menulis itu Mudah

"Menulis itu Mudah" adalah sebuah kata yang sering dibaca dan terbaca ketika kita membaca artikel tentang bagaimana cara menulis. "Menulis itu Mudah" dapat juga diartikan "setiap orang bisa menjadi penulis terkenal. Jargon "Menulis itu Mudah" dapat membuka ladang menjadi uang dan berbisnis. Apalagi sekarang ini ngetrend di Indonesia apa yang disebut berbisnis di internet (internet marketing).

Banyak orang berhasil sebagai penulis di internet, seperti SEO writer atau jenis lainnya. Di balik kata "menulis itu mudah" atau "setiap orang bisa menjadi penulis terkenal" tidak beda dengan bahasa iklan lainnya. Jargo menulis berita: "Anjing menggigit manusia" itu bukan berita tetapi berita itu bila" manusia menggigit anjing."

Menulis itu lebih cenderung saya katakan sebagai panggilan jiwa. Menulis itu pertama-tama memang harus belajar bagaimana cara menulis. Cara menuangkan kata-kata dalam kalimat. Merangkaikan kalimat. Menempatkan dalam susunan yang dapat dibaca dan dimengerti sehingga pembaca dapat mengambil hikmah. Kan sederhananya begitu.

Lalu berkembang dan memasuki arena bisnis. Dunia bisnis lah menyebabkan sekali lagi jargon "menulis itu mudah" atau "setiap orang bisa menjadi penulis terkenal" dibisniskan. Maksudnya agar kita belajar dan mengikuti kursus atau pelatihan. Itu sah-sah saja. Yang lebih penting bagi kita sendiri yang belum bisa menulis adalah berlatih secara otodidak dan terus menulis.

Bagi kita yang pemula dalam tulis menulis ini, kita juga jangan suka ikut-ikutan terlibat dalam sebuah usaha atau kegiatan tetapi bukan panggilan jiwa. Jadilah diri kita sendiri. Berdiri di atas kaki kita sendiri. Melangkah ke depan sesuai kehendak kita. Setelah itu kita memilih apa yang sesuai dengan kita. Itulah hidup.

Jadi "menulis itu mudah" atau "setiap orang menjadi penulis terkenal" akan berarti bila kemauan itu tumbuh dari diri sendiri. Jargon itu akan berhasil dan bermakna bahkan menghasilkan duit. Ya setelah itu perlu diingat bahwa menjadi penulis terkenal itu perlu upaya keras dan investasi bertahun-tahun. Kita harus melakukan itu. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi siapa yang mau menulis......

Kamis, 28 Oktober 2010

Merapi, Wasior dan Mentawai

Sekali lagi bencana alam bertubi-tubi menghantam negeri ini. Banjir besar di Wasior, Papua bersamaan itu terjadi tsunami di Pulau Mentawai dan Gunung Merapi meletus di Jawa Tengah. Ratusan korban berjatuhan. Negeri ini sekali lagi harus berduka.

Banjir di Wasior (Papua), tsunami di Pulau Mentawai dan letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah dapat dihindari bila pemerintah dan warga negara ini menjalankan tugasnya dengan baik. Alat deteksi tsunami di Pulau Mentawai dirusak warga. Ketika tsunami datang, alat deteksi itu sedang diperbaiki di Puspitek, Tangerang Selatan. Sekali lagi perilaku kita menggeliat lagi: warga merusak dan pemerintah kurang dana untuk memperbaiki.

Banjir bandang di Wasior, Papua terjadi karena penebangan liar. Sekali lagi pengusaha yang tidak bertanggung jawab dan aparat pemerintah yang korup menjadi penyebab. Lalu, bagaimana dengan Gunung Merapi. Warga di lereng gunung tidak mau mengungsi. Korban di antaranya adalah Mbah Maridjan. Sekali lagi pemerintah juga membiarkan dan membolehkan warga berada di daerah bencana.

Bila bencana alam sudah terjadi, apakah kita masih menyalahkan alam? Semoga korban kematian dan luka tidak harus berulang terjadi di negeri ini. Jangan-jangan kita mengatakan bahwa kematian di negeri ini begitu murah. Setiap kematian adalah wajar dan lumrah untuk terjadi. Mohon direnungkan!

Sabtu, 06 Februari 2010

Hadist Arbain Kesebelas: Memilih yang Diyakini dan Meninggalkan Keraguan

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ .
[رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح]

Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah saw dan kesayangannya saw dia berkata: Saya menghafal dari Rasulullah saw (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)

Hadist Arbain Kesepuluh: Baik dan Halal Sebagai Syarat Diterimanya Doa

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً  وَقاَلَ تَعَالَى :  يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ  ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ . [رواه مسلم]

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).

Hadist Arbain Kesembilan: Memilih yang Mudah dan Meninggalkan yang Susah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ . [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. (Bukhori dan Muslim)

Hadist Arbain Kedelapan: Haramnya Seorang Muslim (Tidak Boleh Dibunuh)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاَةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءُهُمْ وَأَمْوَالُـهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالىَ
[رواه البخاري ومسلم ]

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadits Arbain Ketujuh:Agama Itu Nasihat

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . [رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah  bersabda : Agama adalah nasehat ) ), kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya ). (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadist Arbain Keenam: Halal dan Haram

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah  bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati.“ (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadits Arbain Kelima: Menolak Kemungkaran dan Bid'ah


عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. [رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya ), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak).

Hadist Arbain Keempat: Tahapan Penciptaan Manusia dan Amal Terakhirnya

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا . [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah saw menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Jumat, 05 Februari 2010

Hadist Arbain Ketiga: Rukun Islam

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ :أَ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ. رواه الترمذي ومسلم

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khattab radiallahuanhuma dia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmudzi dan Muslim)

Hadist Kedua Arbain tentang Iman, Islam dan Ihsan

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
[رواه مسلم]


Dari Umar radhiallahuanhu dia juga berkata: Ketika kami duduk mengelilingi Rasulullah saw tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah saw) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, maka Rasulullah saw berkata: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata: “Anda benar“. Kami semua heran, dia bertanya dia pula membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman.“ Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “Anda benar.“ Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan.“ Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.“ Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya,“ beliau bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya,“ kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian Rasulullah bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang tadi bertanya?” Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. “ Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Hadist Arbain Pertama: Niat Ikhlas

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab paling shahih yang pernah ditulis).