Selasa, 18 September 2012

Honor Menulis di Suratkabar dan Majalah



Suratkabar dan majalah di Indonesia menyediakan ruang yang cukup besar setiap hari untuk penulis freelance. Dari data Dewan Pers per tahun 2001,  terdapat 564 suratkabar. Jumlah ini mencakup 305 koran, 132 tabloid dan 127 majalah. Redaksi atau editor suratkabar memberikan ruang kepada penulis freelance untuk dapat mengisi berbagai rubriknya. Rubriknya? Kolom opini, rubrik budaya, rubrik cerpen, rubrik resensi buku.

Seorang penulis freelance dapat mengirim ke redaksi atau editor suratkabar berupa artikel, karangan opini, cerpen, resensi buku, puisi, esai budaya, cerita lucu dan surat pembaca. Dari jumlah suratkabar yang cukup besar itu di Indonesia, tentu saja penulis freelance dapat hidup dari dunia tulis menulis. Kemudian, dengan berkembangnya dunia maya, berkembang pula kebutuhan atas tulisan di media online. Tentu jumlah kebutuhan tulisan di media online semakin besar. Dengan kata lain, hidup dari dunia tulis menulis bukanlah sebuah kemustahilan. Akan tetapi, pembahasan di sini berkaitan dengan honor penulis freelance di suratkabar saja.

Ada berbagai sebutan untuk penulis freelance. Sebutan ini di antaranya penulis lepas, ghost writer, penulis bayangan, penulis hantu atau copy writer, penulis tamu, content editor atau co-writer (penulis pendamping). Sebutan itu juga memiliki perbedaan, tetapi tidak akan dibahas lebih lanjut di sini.  Hubungan penulis freelance dan redaksi suratkabar di atas adalah tanpa ikatan. Penulis freelance akan diberikan honor per tulisan yang dimuat. Di luar itu, tidak ada ikatan sama sekali meskipun pihak redaksi dapat meminta tulisan ke seorang penulis bila dianggap penting sesuai dengan isu terkini yang berkembang.

Besar honor penulis freelance di suratkabar bervariasi. Honor penulis yang tertinggi di Indonesia masih dipegang redaksi Kompas. Nilai honornya biasanya di atas 1 juta rupiah. Suratkabar Seputar Indonesia (Sindo) memberi honor antara 200 ribu rupiah hingga 400 ribu rupiah. Beda lagi kalau Anda membidik koran daerah. Angka honor pastilah di bawah koran nasional. Biasanya di sekitar angka 200 ribu rupiah per tulisan. Lampung Post, koran yang terbit di Lampung, memberikan honor untuk tulisan opini sebesar 200 ribu rupiah. Tentu angka ini terlihat kecil. Bila Anda rajin menulis, penghasilan Anda dari tulis menulis ini cukuplah besar. Info lebih lanjut tentang jumlah honor di sejumlah suratkabar dan majalah dapat lebih digali di antaranya di: http://semuaguru.blogspot.com/2011/04/alamat-nama-rubrik-dan-jumlah-honor.html#more. Redaksi setiap suratkabar atau majalah biasanya memberi tengak waktu penerbitan tulisan Anda. Biasanya tengak waktunya antara satu minggu dan dua minggu. Bila sudah lebih dari tengak waktu itu, Anda dapat mengirim ke suratkabar lainnya.

Minimal ada tiga tahapan yang seorang penulis freelance harus perhatikan sebelum menulis. Pertama, kepakaran Anda. Seorang penulis freelance harus memastikan diri bidang kajiannya di mana. Tidak semua bidang dapat kita menulis. Dengan demikian, Anda harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Di meja kerja seorang penulis freelance harus tersedia buku-buku standar, seperti kamus bahasa Inggris Indonesia Hassan Shadiley, Kamus Bahasa Inggris-Inggris terbitan Oxford, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan buku-buku bidang kepakaran seorang penulis.

Tentu, pastikan Anda juga memiliki komputer di meja kerja Anda. Komputer telah menjadi teman setia setiap penulis freelance sekarang. Memang masih ada penulis yang menggunakan mesin tik. Akan tetapi, untuk kemudahan lebih baik Anda mulai membiasakan menggunakan komputer atau laptop. Lebih asyik lagi Anda memiliki sambungan internet. Hal ini akan memudahkan mencari data dan juga mengirimkan tulisan Anda via email. Redaksi suratkabar dan majalah biasanya memberikan alamat email resmi untuk penulis freelance mengirimkan tulisan-tulisannya.

Kedua, seorang penulis harus sering mengunjungi situs media tempat Anda akan mengirim artikel. Pemahaman atas konten media tempat Anda akan mengirim tulisan memungkinkan Anda mengetahui berbagai hal, seperti cara redaksi menggunakan bahasa dan sudut perhatian redaksi, audiens yang media itu akan tuju atau mengamati artikel opini yang pernah atau sedang terbit di media itu. Kelihatannya sepele ya. Tetapi, seorang penulis haruslah melakukan itu. Mengunjungi situs media terkait harus merupakan ritual setiap hari apalagi setelah Anda mengirim tulisan Anda. Cek recek di kolom opini atau kolom lain di situs atau suratkabar atau majalah terkait haruslah dilakukan karena tidak setiap redaksi suratkabar atau majalah akan memberitahukan tulisan Anda telah dimuat di medianya atau tidak. Yang biasanya memberitahukan tulisan kita akan dimuat atau dikembalikan adalah suratkabar Kompas, Koran Tempo, Majalah Tempo, Jawa Post.

Ketiga, buatlah kata pengantar yang baik ketika Anda mengirimkan tulisan. Berikan keterangan singkat mengenai latar belakang Anda dan jati diri Anda. Anda menuliskan itu di email Anda ke pihak redaksi. Pastikan kata yang digunakan itu renyah, bersahabat dan sopan. Jangan lupa, nomor rekening Anda juga Anda sertakan di dalam CV singkat Anda. Contoh tulisan itu dapat dilihat di antaranya di: http://bisnisinvestasisosialaku.blogspot.com/2012/06/jual-tulisan-anda-dan-jadilah-freelance.html.

Demikianlah gambaran singkat mengenai honor tulisan dan media suratkabar. Semoga Anda dapat semakin rajin untuk menulis dan berkecimpung di dunia tulis menulis. Jangan lupa pula harus memiliki semangat baja yang tinggi. Tulisan ditolak, suatu yang umum. Yang tidak umum dan lazim bagi seorang pemula adalah tulisan Anda dimuat. Ayo terus menulis!

1 komentar: