Cerita pendek dapat dikatakan sebagai sebuah karangan fiksi yang ringkas. Pengertian ringkas dapat disebabkan karena beberapa hal: tokoh, tema dan alur serta panjang cerpen sendiri. Masing-masing harus terbatas dan dapat dipaparkan dalam sebuah cerpen dengan pemaparan yang singkat, padat dan selesai. Karena cerpen itu ringkas, singkat, padat dan selesai dengan segera, maka dia juga dapat disamakan dengan anekdot.
Tokoh dalam cerita pendek hanya terdiri dari beberapa orang saja. Tokoh-tokoh ini harus dikembangkan berdasarkan kedekatan dan pengetahuan yang lengkap tentang tokoh tersebut. Kemudian, hanya ada satu tema yang hendak dicapai. Tema harus pula menarik, mengasyikkan dan aneh. Sebaliknya, peristiwa-peristiwa yang dilakukan tokoh-tokoh dalam cerpen dibuat sederhana mungkin. Atau peristiwa-peristiwa itu dibuat sesuai dengan kejadian yang ada di masyarakat atau biasa-biasa saja.
Alur atau plot yang merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa yang mengarah pada tema yang menjadi tujuan harus mencapai klimaks yang dramatis. Peristiwa-peristiwa ini suatu yang biasa tetapi hasilnya menjadi hal yang tak biasa. Klimaks di sini hanya sekali sama. Hal ini menjadi sebab untuk akibat pada anti klimaks di bagian cerpen berikutnya. Hasilnya, setelah klimaks tercapai, tokoh-tokoh itu menjadi lebih kaya, lebih miskin, lebih bahagia dan sebagainya. Dengan kata lain, cerita pendek itu menarik karena plot atau alur yang diciptakan sedemikian rupa sehingga pembaca yang budiman mendapatkan hikmah dari cerita yang dibacanya.
Panjang cerita pendek biasanya hanya 2.500 sampai 4.000 atau 5.000 kata saja. Panjang cerpen ini harus diperhatikan karena keterbatasan ruang di media yang Anda akan kirim naskah Anda. Atau Anda harus melihat kelaziman berkenaan dengan panjang cerpen itu sendiri.
Dalam pembabakannya, cerpen terdiri dari tiga babak yang di dalamnya ada beberapa adegan. Pada babak pertama, seorang penulis memberikan latar belakang kejadian dan tokoh-tokoh itu. Kemudian, tokoh-tokoh itu diperkenalkan kepada pembaca budiman. Masukkan pula hal penting lainnya dalam bagian ini, yaitu tema. Tema, masalah atau situasi yang dramatis akan menjadi bagian dari peristiwa-peristiwa berikutnya pada bagian klimaks di babak berikutnya. Usahakan di sini hanya ada tiga adegan saja. Semua harus diolah di dalam 800 hingga 1.500 kata.
Pada babak kedua, peristiwa-peristiwa itu diupayakan menjadi klimak. Rangkaian cerita ini harus berada pada titik kulminasi atau klimaks. Hal ini akan mengarahkan pada proses terselesaikannya peristiwa atau kejadian yang dibahas. Ceritakan dalam bentuk yang semenarik mungkin. Arahkan peristiwa-peristiwa ini dalam 2 atau 3 adegan. Tokoh-tokoh, teman dan alur atau plot harus dibuat sedemikian rupa pada posisi ini.
Pada babak terakhir, arahkan ada akhir cerita. Akhir ini harus positif dan mask akal. Pastikan Anda membuat tokoh menjadi bahagia, sedih, kaya atau miskin. Semua itu harus dalam proses memberikan hikmah kepada pembaca yang budiman.
Pada akhirnya, meskipun Anda suka tahu mengenai teori menulis cerpen dengan baik, tetapi apabila Anda tidak pernah menulis cerpen. Apa yang Anda ketahui tentang teori menulis cerpen hanyalah sia-sia belaka. Pengetahuan Anda tidak memberikan manfaat sama sekali bagi diri Anda dan orang lain. Padahal, cerpen yang sudah terbit dapat mendorong Anda menciptakan branding atas nama Anda sendiri. Seorang penulis terkenal!
Jumat, 11 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar