Jumat, 11 Februari 2011

Adegan dalam Cerpen

Adegan adalah sebuah kata yang acapkali mudah dikatakan tetapi sukar untuk dijelaskan dan diterapkan kecuali bagi mereka yang bekerja di bidang ini. Adegan harus pula ada dalam cerpen.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adegan adalah pemunculan tokoh baru atau pergantian susunan (layar) pada pertunjukan wayang; adegan sebagai bagian adegan yang lebih besar; adegan yang diubah bentuknya dengan disaksikan langsung oleh penonton. Dalam kamus Merriam Webster, adegan (scene) adalah one of the subdivisions of a play: as a: a division of an act presenting continuous action in one place; b : a single situation or unit of dialogue in a play ; c : a motion-picture or television episode or sequence; 3 a: an exhibition of anger or indecorous behavior .

Bila dilihat dalam bentuk nyata di panggung, Anda dapat melihat satu adegan wayang orang atau sinetron dengan sejumlah tokoh, latar dan dialog yang dilakukan tokoh-tokoh dalam cerita sebelum beralih ke adegan lain. Ketika menulis sebuah cerpen, Anda dapat menerapkan cara ini. Perhatikan dalam setiap babak ada beberapa adegan dan satu cerpen ada beberapa babak yang harus diselesaikan. Anda harus menuangkan dalam bentuk kata-kata dan kalimat-kalimat.

Anda sebagai seorang pendongeng harus menghidupkan alur cerita, penokohan dan suasana lingkungan. Substansi ini akan memungkinkan pembaca yang budiman akan terus mengikuti rangkaian alur peristiwa yang Anda sampaikan. Acapkali Anda tidak dapat menghidupkan alur cerita, penokohan dan suasana lingkungan atau latar tersebut. Akibatnya, tema cerpen it tidak hidup.

Cara membangkitkan adegan di sebuah cerpen adalah Anda harus memastikan hanya satu adegan yang Anda ceritakan. Janganlah Anda menumpuk dua adegan dalam satu paragraf. Hal ini menyebabkan pembaca yang budiman kurang merasakan alur cerita, penokohan dan dialog yang Anda hendak sampaikan.

Cara memainkan klimaks dalam adegan juga dapat Anda lakukan dengan pemotongan adegan. Anda mengalihkan satu adegan ke adegan berikutnya atau satu sudut pandang ke sudut pandang lainnya dengan cepat dan dramatis. Hal ini akan meningkatkan konflik dan memudahkan mencapai klimaks dalam penuturan dalam cerpen Anda.

Dalam potongan adegan, tokoh harus merubah lokasi dengan cepat dan sering agar kadar ketegangan tetap tinggi. Sebaliknya pada satu lokasi atau latar Anda akan sulit mengembangkan potongan adegan dengan cepat. Atau Anda memasukkan satu atau dua tokoh ke dalam potongan adegan. Hal ini akan mengubah sudut pandang karena Anda dapat beralih dari satu tokoh ke tokoh yang lain tetapi dalam ruangan yang sama. Inilah memungkinkan Anda mengembangkan konflik.

Tokoh-tokoh dalam cerpen juga tidak harus berada dalam satu lokasi atau latar. Film kartun Jepang banyak memainkan jenis ini. Film kartun Naruto, misalnya, dapat menceritakan sudut pandang dari dua tokoh yang sedang bertempur untuk mengalahkan satu dengan lainnya. Sudut pandang ini memungkinkan Anda dapat memainkan konflik dengan cepat dan sering serta tetap menjaga konflik tetap tinggi.

Selanjutnya, Anda sebagai pendongeng harus menjaga suasana dramatis ketika Anda berganti dari satu adegan ke adegan berikutnya. Perubahan dari satu adegan ke adegan berikutnya disebut perubahan "transisi". Hal ini juga dapat diartikan sebagai sebuah adegan baru. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti tokoh, waktu dan latar. Dalam adegan wayang orang, hal ini berupa penurunan dan penggulungan tirai kembali. Dalam bentuk waktu, kita dapat membuat frase kecil seperti "satu minggu kemudian."

Transisi juga berperan untuk mengatur ketegangan dan kecemasan. Yang penting Anda harus mempertahankannya. Ingatlah kalimat-kalimat terakhir di dalam paragraf sebelum transisi dan adegan transisi berikutnya dibuat tetap dramatis. Jangan mudah membiarkan pembaca yang budiman untuk berdiam dan berpikir tentang adanya maksud lain. Maka dari itu, transisi harus berada dalam momen-momen yang menegangkan, tidak memecah masalah, dilema atau pertentangan. Biarkan konflik tetap berlangsung dalam beberapa wkatu. Hal ini membuat transisi lebih bermakna dan berguna. Kata menggantung lebih tepat dibiarkan di sini!

Inilah ketrampilan yang harus dimiliki seorang penulis cerpen. Keterampilan mengatur kecepatan, mengajar cerita tetap mengalir, adanya klimaks-klimaks kecil atau peristiwa berganti-ganti atau penokohan berubah. Semua adalah bagian dari tanggung jawab Anda sebagai penulis cerpen yang handal. Jadi, kuncinya berlatihlah sesering mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar