Minggu, 06 Februari 2011

Praktek Membuat Lead (1): Mengetahui Ragam Lead Berita

Anda pasti ingin mengetahui ragam lead. Ada beragam lead karena isi artikel yang Anda akan sampaikan juga beragam. Setelah mengetahui beragam lead ini, Anda dapat menganalisis lead artikel penulis lain. Sebagai pemula, Anda harus wajib memelototi dan mengulang-ulang membaca isi artikel ini.

Lead yang dipaparkan di sini Anda dapat gunakan pula pada jenis artikel opini. Nah tinggal memahami konteksnya saja, karena artikel opini lebih berisi pendapat penulis maka upayakan masukkan kata-kata yang membuat kalimat di lead menjadi lebih segar dan menarik. Lead sendiri mempunyai berbagai nama teras berita, intro atau yang lainnya. Maknanya menunjukkan pada pengertian lead itu sendiri.

Setidaknya ada tiga lead berita. Hal ini terdiri dari lead berita langsung, lead pernyataan dan lead peristiwa. Lead ini memungkinkan pembaca yang budiman membaca tulisan Anda yang segar dan menarik itu.

Lead Berita Langsung

Anda menggunakan jenis lead berita langsung apabila informasi yang Anda sampaikan itu paling penting dan merupakan inti berita pada tubuh berita Anda. Biasanya format 5W + 1 H lebih menonjolkan unsur what (apa) dan who (siapa). Contoh: “Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mengusulkan agar pemilukada gubernur disederhanakan.” (Republika, Senin 31 Januari 2011, hlm 4 dengan judul PKB bahas efisiensi pemilukada).

Persyaratan berikutnya berkenaan dengan keterangan waktu (when). Format when dalam 5W plus 1H punya makna bila nilai beritanya sangat baru bersama unsur who dan what. Contoh berikut dari penulis Osholihin: ”Irak makin bersahabat dengan PBB. Kemarin, sebuah sumber Irak, seperti dikutip AFP…” (Koran Tempo, 1 Maret 2003 dengan judul berita: Irak Janji Musnahkan Al-Samoud Hari Ini).

Lead Pernyataan

Lead pernyataan harus memenuhi beberapa persyaratan pula. Pertama, lead menjelaskan lebih rinci apa yang dimaksudkan oleh pernyataan narasumber yang terkandung dalam judul berita. Contohnya dari penulis Osholihin: ”Pria ini mengatakan padaku bahwa yang ia inginkan adalah supaya aku menyatakan yang bertanggung jawab atas berbagai pemboman di Palestina adalah al-Qaida,” ujar seorang pria bertopeng yang bernama Ibrahim di Gaza, Palestina (khilafah.com, 13 Desember 2002, Mossad Rekayasa Sel al-Qaida di Gaza-terjemahan).”

Persyaratan kedua, bila dalam format 5W plus 1H yang lebih penting What daripada Who, maka subyek yang menyatakan tidak dimasukkan dalam bagian lead dan dicantumkan pada bagian tubuh artikel. Contoh: ”Rendahnya kesejahteraan rakyat ditengarai sebagai pemicu timbulnya budaya pragmatis di masyarakat. Namun, tidak sepantasnya masyarakat yang disalahkan atas maraknya praktik politik uang dalam pemilihan umum kepala daerah, yang pada akhirnya menjerat sejumlah kepala daerah menjadi tersangka atau terdakwa kasus korupsi” (Kompas, Rabu, 26 Januari 2011, Halaman 16 dengan judul berita: Rakyat Pragmatis dalam Pemilihan). Pernyataan itu berasal dari dua anggota DPR RI.

Persyaratan ketiga, bila subyek yang membuat pernyataan itu lebih penting dari pernyataan yang disampaikan dalam format 5W plus 1H, maka subyek tersebut dimasukkan dalam lead berita.

Persyaratan keempat, tulisan ini mengutip satu pernyataan penulis Osholihin bahwa jika pernyataan seseorang hendak ditampilkan lewat kutipan langsung di lead berita adalah kalimat narasumber yang ‘menggelitik’ pembaca. ‘Menggelitik’ berarti penting, menarik dan menggunakan kata atau ungkapan otentik, orisinil dan khas dari narasumber tersebut.

Pernyataan kelima, bila pernyataan berasal dari dua narasumber atau lebih, carilah persamaan pernyataan dari setiap narasumber dan masukkanlah dalam lead berita. Dengan kata lain, masalah yang tertuang di lead berita harus tunggal meskipun sudut pandang dua narasumber atau lebih bisa sama atau berbeda.

Lead Peristiwa

Hanya ada dua persyaratan yang diperlukan untuk kategori lead peristiwa. Persyaratan pertama berkenaan dengan memuat identitas subyek, apa tindakan terhadap apa atau siapa dan akibat tindakan itu. Jika lead terlalu panjang, sebagian informasi (baik identitas orang, lokasi, benda) dapat ditempatkan di alinea berikutnya pada tubuh artikel.

Contoh “Perlakuan keji dan tidak manusiawi dipertontonkan pasukan Amerika terhadap 50 orang tawanan Taliban dan Mujahidin Arab setelah mereka dipindahkan dari Kandahar ke kapal induk AS yang berpangkalan di Guantanamo, Kuba. Mereka dirantai seluruh badannya, ditutup wajahnya dengan kain hitam serta disuntik dengan obat bius.” (eramuslim.com, 16 Januari 2002 dengan judul berita: AS Perlakukan Tawanan Guantanamo Secara Tidak Manusiawi)

Persyaratan kedua berkenaan dengan apabila peristiwa itu merupakan kejadian tidak sengaja, lead berita memuat apa kejadian, di mana, kapan, apa atau siapa korban serta akibat kejadian. Jika terlalu panjang sebagian informasi dapat dimuat pada alinea berikutnya pada tubuh artikel.

Contohnya: “Gempa bumi berkekuatan 6,8 pada skala Richter mengguncang kawasan terpencil di Provinsi Xinjiang, wilayah barat laut Cina, Senin (24/2). Bencana alam tersebut telah meruntuhkan ratusan gedung termasuk sejumlah sekolah.” (Kompas, 25 Februari 2003 dengan judul berita: Gempa Guncang Cina, 258 Orang Tewas).

Setelah mampu membedakan tiga jenis lead berita, Anda dapat menganalisis lead berita di koran atau Anda sendiri tahu bagaimana membuat lead berita di atas. Agar mudah dikuasai, lebih seringlah berlatih. Kemudian. uploadlah hasil tulisan Anda di blog Anda. Jadi teruslah berlatih!

Sumber: Biasakan Membuat Lead ‘Menggoda’ di: http://www.gaulislam.com/biasakan-membuat-lead-%E2%80%98menggoda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar