Tentunya Anda pernah mendengar lagu-lagu relijius Maher Zein, seperti Sepanjang Hidup, Insya Allah atau Barakallahu Lakuma. Menurutku, lagu-lagu relijiusnya menyejukkan. Syair lagunya sangat sederhana. Seperti, lagu barakallahu lakuma akan dengan mudah disenandungkan baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kemudian, syair lagu Ya Nabi Salam Alayka dinyanyikan bersama Fadly "Padi". Lagu ini berbahasa Arab, Inggris dan bahasa Indonesia. Dengan lagu ini, kita cara bershalawat tanpa ada rasa risih dan malu. Kemudian, lagu-lagu relijius Maher Zein begitu universal. Saya yakin Maher Zein juga mengubah bagian syairnya ke bahasa ibu pendengar di satu negara. Dengan lagu-lagu relijius ini, Maher Zein membuat kita dapat merasakan manisnya keislamanan dengan indah tanpa melanggar syari'ah.
Tentu, saya yakin kehadiran lagu-lagu relijius Maher Zein membuat kita lebih semangat beragama. Yang saya rasakan sendiri ketika melakukan perjalanan jauh ke Lampung adalah perjalanan panjang selama 10 hari hingga Lampung Barat tidak terasa lelah ketika selama perjalanan mendengar lagu-lagu Maher Zein. Bahkan ketika ada yang menjadikan lagu-lagu Maher Zein sebagai ringtone terasa kembali perjalanan yang indah itu. Dengan kata lain, semangat beragama kita dapat dibuat secara sederhana dan menyejukkan hati siapapun dia.
Menengok kondisi keislamanan di tanah air sendiri, rasa kesejukan di bulan Ramadhan agaknya kurang. Misalnya, menengok acara-acara di televisi dari acara-cara ngabuburit hingga acara-acara di waktu sahur. Suasana relijius yang sejuk hilang dan kering dari keimanan. Lawakan mendominasi. Kekerasan, perilaku yang tidak manusia dan penghinaan umum ditontonkan.
Secara umum, acara televisi di negeri ini lebih cenderung mengumbar kekerasan secara verbal dan fisik. Sejak kecil anak-anak dicekokin dengan acara-acara kartun yang berisi kekerasan. Kemudian, penghinaan juga menjadi umum agar orang dapat tertawa. Teguran keras KPI atas seorang artis mengisyaratkan itu. Secara tidak langsung televisi menghidupkan budaya kekerasan dan penghinaan. Batas toleransi menjadi tipis. Peniruan menjadi umum dari anak-anak hingga orang dewasa.
Oleh karena itu, mendengar lagu-lagu relijius Maher Zain dari Insya Allah, Barakallahu lakuma, Sepanjang Hidup dan lainnya, maka kita sebenarnya ditegur. Teguran mendalam dan disampaikan dengan bahasa yang indah. Coba dengarkan lagunya Maher Zain dengan judul Sepanjang Hidup. Cinta begitu indah bila didasarkan pada kesetiaan.
Tentu, saya yakin kehadiran lagu-lagu relijius Maher Zein membuat kita lebih semangat beragama. Yang saya rasakan sendiri ketika melakukan perjalanan jauh ke Lampung adalah perjalanan panjang selama 10 hari hingga Lampung Barat tidak terasa lelah ketika selama perjalanan mendengar lagu-lagu Maher Zein. Bahkan ketika ada yang menjadikan lagu-lagu Maher Zein sebagai ringtone terasa kembali perjalanan yang indah itu. Dengan kata lain, semangat beragama kita dapat dibuat secara sederhana dan menyejukkan hati siapapun dia.
Menengok kondisi keislamanan di tanah air sendiri, rasa kesejukan di bulan Ramadhan agaknya kurang. Misalnya, menengok acara-acara di televisi dari acara-cara ngabuburit hingga acara-acara di waktu sahur. Suasana relijius yang sejuk hilang dan kering dari keimanan. Lawakan mendominasi. Kekerasan, perilaku yang tidak manusia dan penghinaan umum ditontonkan.
Secara umum, acara televisi di negeri ini lebih cenderung mengumbar kekerasan secara verbal dan fisik. Sejak kecil anak-anak dicekokin dengan acara-acara kartun yang berisi kekerasan. Kemudian, penghinaan juga menjadi umum agar orang dapat tertawa. Teguran keras KPI atas seorang artis mengisyaratkan itu. Secara tidak langsung televisi menghidupkan budaya kekerasan dan penghinaan. Batas toleransi menjadi tipis. Peniruan menjadi umum dari anak-anak hingga orang dewasa.
Oleh karena itu, mendengar lagu-lagu relijius Maher Zain dari Insya Allah, Barakallahu lakuma, Sepanjang Hidup dan lainnya, maka kita sebenarnya ditegur. Teguran mendalam dan disampaikan dengan bahasa yang indah. Coba dengarkan lagunya Maher Zain dengan judul Sepanjang Hidup. Cinta begitu indah bila didasarkan pada kesetiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar