Panggung Aksi para Kiper adalah
tulisan Achmad Maulana. Tulisan feature ini menarik untuk diulas. Tulisan ini
sederhana tetapi tetap mempertahankan dasar-dasar tulisan argumentatif. Kita
lihat dari tesisnya: Kiper Tim Howard (Amerika Serikat), Guillermo Ochoa
(Meksiko), dan Julio Cesar (Brasil) pun kini menjadi perbincangan. Analisis ini
mencakup dari tesis, pembuatan reasons dan evidence.
Tesis tulisan Maulana tidaklah
lengkap. Dia hanya mengatakan "Kiper Tim Howard (Amerika Serikat),
Guillermo Ochoa (Meksiko), dan Julio Cesar (Brasil) pun kini menjadi
perbincangan." Siapa yang membicarakan? Apa yang dibicarakan? Penulis
memusatkan pada tiga kiper: Tim Howard, Gillermo Ochoa dan Julio Cesar.
Benarkah demikian?
Reasons pertama tulisan itu
adalah mayoritas di media sosial menyanjung kiper-kiper itu. Siapa yang
mengatakan itu? Vincent Kompany, tindakan Romelu Lukaku dan pelatih AS Juergen
Klinsman. Kemudian, reason kedua dalah Romelu Lukaku rela memeluk Howard.
Reasons 3 berupa pernyataan Klinsman.
Kemudian, tulisan itu membahas
kiper Mexico Gullermo Ochoa. Penulis hanya menyebut nama panggilannya saja,
yaitu Ochoa. Langsung ke reason: pujian serupa ditujukan kepada Ochoa karena
membawa Meksiko menahan imbang Brasil 0-0 di pertandingan Grup A dan Cesar karena
membawa Brasil menang atas Cile utuk lolos ke perempat final. Kalimat topik di
bagian ini terdiri dari dua topik yaitu tentang pujian terhadap Ochoa dan
pujian terhadap Cesar. Kemudian, tidak ada sama sekaling kalimat pendukung
(supporting sentences).
Reasons berikutnya menyebut
nama-nama kiper, seperti Keylor Navas dari Kosta Rika, kiper Jerman. Bahasan
tentang Ochoa diselingi bahasan kiper Kosta Rika dan kiper Jerman. Ini memang
agak aneh ya membahas kiper lain untuk masuk ke kiper Ochoa lagi. Kemudian,
kalimat topik itu, tidak hendak dibahas secara lengkap dengan kalimat-kalimat
pendukung. Misalnya, reason lain, Ochoa tidak lagi bermain di klub setelah klub
Prancis Ajaccio terdegradasi ke Divisi II dan masa kontraknya juga habis.
Kemudian, bagian ini melanggar batasan tesis yang sudah dikemukakan di awal
yang hanya menyebutkan bahasan pada tiga kiper saja.
Dari analisis atas tulisan
Panggung Aksi para Kiper, terlihat penulis mencari bahan dari sekitarnya. Tidak
harus susah mencari bahan tulisan. Hal ini terdapat di mana saja, seperti media
sosial, tulisan orang lain berkenaan dengan kiper-kiper tersebut. Usahakan
evidence yang diusulkan untuk reasons itu memiliki nilai jual di koran.
Walaupun beberapa hal menyalahi ketentuan dasar penulisan argumentatif, seperti
dua kalimat topik pada satu paragraf, secara umum tulisan ini menarik. Ringan,
mudah dibaca dan pantas diterbitkan.
Lampiran
Panggung Aksi para Kiper
ACHMAD MAULANA dari
Brasil
Penampilan gemilang kiper Kosta Rika Keylor Navas mendapat
perhatian dari klub Liga Primer Liverpool. `Dua kata ... Tim Howard #respect
(penghormatan)', demikian kicauan sederhana di jejaring sosial Twitter yang
dibuat oleh kapten Belgia Vincent Kompany.
LIONEL Messi, Neymar, dan Robin van Persie boleh saja menjadi
berita utama, tapi pahlawan sebenarnya di Piala Dunia ialah para penjaga
gawang. Kiper Tim Howard (Amerika Serikat), Guillermo Ochoa (Meksiko), dan
Julio Cesar (Brasil) pun kini menjadi perbincangan.
Lihat saja di media sosial. Mayoritas menyanjung kiper-kiper
tersebut.
`Dua kata ... Tim Howard #respect (penghormatan)', demikian
kicauan sederhana di jejaring sosial Twitter yang dibuat oleh kapten Belgia
Vincent Kompany setelah menang atas Amerika Serikat di babak 16 besar, kemarin
dini hari.
Bahkan, Romelu Lukaku yang mencetak gol kemenangan bagi
Belgia dan Dries Mertens rela memeluk Howard, kiper Everton berusia 35 tahun,
yang tampil apik sepanjang 120 menit itu.
Enam belas penyelamatan, beberapa dilakukan di jarak dekat,
dua penyelamatan membuang bola di atas mistar gawang, merupakan catatan terbaik
bagi penjagaan gawang setelah Piala Dunia 1966.
Lini pertahanan Amerika sepertinya tidak bisa menahan
gempuran lini serang Belgia yang dikomandoi Eden Hazard, Mertens, dan Divock
Origi.
Pelatih AS Juergen Klinsmann mengatakan Howard
mempertahankan permainan tim mereka dengan benar hingga akhir permainan, meski
Amerika mempunyai sejumlah peluang untuk menyamakan kedudukan hingga
menit-menit terakhir pertandingan.
“Cara tim bermain malam ini sangat fenomenal,“ kata
Klinsmann. “Selama pertandingan berlangsung, didukung oleh performa tim, kami
kembali lagi ke permainan.“
Puji Ochoa Pujian serupa ditujukan kepada Ochoa karena
membawa Meksiko menahan imbang Brasil 0-0 di pertandingan Grup A dan Cesar
karena membawa Brasil menang atas Cile untuk lolos ke perempat final.
Kiper Kosta Rika Keylor Navas juga merupakan pahlawan bagi
timnya, ketika bermain dengan 10 pemain saat mengalahkan Yunani di babak 16
besar.
Kiper sekaligus libero kiper Jerman Manuel Neuer juga
beberapa kali berlari keluar dari kotak penalti untuk menghalau bola saat
digempur pemain Aljazair. “Dia bereaksi seperti seorang libero dan melindungi
kami dari banyak situasi berbahaya,“ kata pelatih Jerman Joachim Loew.
Neuer bermain gemilang bersama Bayern Muenchen, tapi bagi
para penjaga gawang lainnya, penampilan gemilang bisa menjadi penyelamat karier
mereka.
Namun, ironis, Ochoa yang menahan Brasil selama 90 menit
tidak lagi bermain di klub setelah klub Prancis Ajaccio terdegradasi ke Divisi
II dan masa kontraknya juga habis.
Padahal, Ochoa tampil apik.
Aksi heroiknya saat menyelamatkan sundulan Neymar dengan
satu tangan bisa dibandingkan dengan aksi kiper Inggris Gordon Banks saat
menahan tembakan Pele di Piala Dunia 1970. “Saya sangat tersanjung,“ kata
Ochoa. Penampilan gemilang kiper Kosta Rika Neylor Navas juga mendapat
perhatian klub Liga Primer Liverpool. Navas bahkan terpilih menjadi man of the
match saat melawan Yunani di babak 16 besar.
“Saya telah menghadapi para pemain hebat dan saya tidak
takut. Bermain dengan yang terbaik menjadi tantangan yang bagus untuk saya,“
kata Navas yang bermain untuk klub La Liga Levante. (R-1) maulana
@mediaindonesia.com
Sumber: http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar