Kenalkah
Connie Talbot? Kenalkah Susan Boyle? Di antara penikmat musik atau mereka yang
sering memperhatikan kontes menyanyi saya yakin mereka kenal Connie Talbot dan
Susan Boyle. Connie Talbot adalah penyanyi yang berusia 6 tahun ketika menjadi
runner up ajang nyanyi Britain's Got
Talent pada tahun 2007. Ketika menjuarai Britain's Got Talent, usianya baru 6 tahun. Kemudian, Susan Boyle
juga menjadi juara kedua Britain's Got
Talent pada tahun 2009. Apa yang menarik dari kedua penyanyi runner-up
ajang bernyanyi Britain's Got Talent?
Di usia yang sangat muda dan menjelang senja, keduanya berprestasi.
Yang
menarik dari Connie Talbot bukan hanya dapat memenangi ajang kontes menyanyi.
Dia juga berhasil karena dia rajin mengupload lagu-lagunya di media sosial,
youtube. Skill haruslah selalu diasah. Ada 152 video yang dia atau pihak
manajemennya telah meng-upload video-videonya. Ada sebanyak 633.230 orang yang
men-subscribe. Video lagunya tidak harus di depan umum. Sebagian besar yang
saya pernah klik ya ada di lorong rumahnya atau di kebun belakang rumahnya.
Dengan kata lain, dia bernyanyi bukan alasan royalti tetapi kecintaan pada
bidangnya. Connie Talbot telah memberikan inspirasi yang menggugah.
Bahkan
sebagian besar lagu-lagu di album pertamanya Over the Rainbow, direkam di rumah bibinya. Keluarganya menciptakan
suasana Connie Talbot bernyanyi sebagai bagian dari bermain di masa
kanak-kanaknya. Tidaklah mengherankan pula lagu-lagu yang diupload juga
memperlihatkan dia berada di rumahnya. Album pertamanya dirilis pada 26
November 2007. Album pertamanya dicetak ulang pada 18 Juni 2008. Penikmat musik
rela membeli album seorang Connie Talbot.
Faktor
usia juga janganlah menjadi penghalang untuk berprestasi. Profesional di satu
bidang juga ketika anda berusia lanjut. Di Britain's Got Talen pula, Susan
Boyle seorang perempuan desa yang berusia 47 tahun dapat menjadi inspirasi bagi
mereka yang diremehkan. Di salah satu artikel di Kompas yang membahas Susan
Boyle, penulisnya mengatakan: "Umur,
asal-muasal keluarga yang tidak istimewa, penampilan yang kurang menarik, bukan
hambatan. Boyle dianugerahi keistimewaan yang lain, yaitu suara soprannya."
Pada audisinya, tiga juri pada waktu itu begitu melecehkan. Hal ini terlihat
pada gerak tubuh termasuk Simon Cowell. Begitu dia menyanyi, hampir setiap
orang di ruang audisi itu mengaguminya. Susan Boyle juga merupakan juara kedua
di ajang bernyanyi di Britain's Got Talent pada tahun 2009.
Bagaimana
dengan cita-citaku sebagai seorang penulis profesional? Di usia yang tidak muda
lagi, cita-citaku itu belum dapat diraih. Ada beberapa hal yang dapat
menjadikan dia seorang penyanyi profesional di usia yang masih muda. Pertama,
dia bernyanyi karena dia suka dengan lagu yang dia nyanyikan. Ketika dia
menyanyikan lagunya Adele dengan judul Someone
Like You. Dia menulis tag pada uploaded on August 1, 2011 bahwa "Me singing one of my favourite songs."
Kita dapat memaknainya tulislah apapun jenis tulisan yang kamu suka. Tulislah
dimanapun kamu berada. Karena kegiatan menulis dapat dilakukan kapanpun dan
dimanapun juga.
Selain
itu, pada usia berapapun anda berkarya itu tanpa batas. Anda harus dapat
menjadi anda sendiri. Susan Boyle telah menyimpan suara soprannya sekian tahun.
Kita dapat mengatakan hal yang sama bahwa kemampuan menulis pada diri anda akan
sangat berarti walaupun sekian lama telah tersimpan. Skill anda itu ibarat
barang tambang. Satu waktu skill itu akan diakui banyak orang.
Berbeda
dengan Susan Boyle seorang perempuan desa, Connie Talbot juga mengupload apa
yang dituliskan di media sosial seperti youtube. Ada sebanyak 152 video yang
sudah diuploadnya. Tidaklah penting siapakah yang menguploadnya, tetapi dia
selalu bernyanyi dan mengupload lagu-lagu yang dinyanyikannya. Dua kegiatan ini
menjadi dimensi yang melepaskan dirinya dari kegiatan pribadi menjadi public
figure. Begitu banyak orang yang telah men-subscribe dan menonton klip-klip
video yang diuploadnya. Lagu atau tulisan apapun yang sudah masuk ke ruang
publik, apapun namanya dia menjadi milik publik.
Connie
Talbot juga menyanyikan lagu-lagu yang bukan selalu ditulis untuk dinyanyikan
dirinya. Album pertamanya dengan lagu andalannya Over The Rainbow adalah lagu daur ulang. Ini menunjukkan di Barat
saja masih menghargai lagu-lagu lawas yang didaur ulang. Connie Talbot
menyanyikan lagu-lagu itu terutama untuk dirinya. Lagu-lagu itu diupload agar
masyarakat dapat menikmati apa yang sudah dinyanyikannya. Dengan kata lain, bahasan
tema-tema lama di bidang ilmu-ilmu sosial masih laku hingga sekarang. Memang
tidak harus dapat uang. Kita harus yakin uang akan datang sendiri selama kita
produktif dalam berkarya.
Sekali
lagi dengan menyanyikan lagu-lagu orang di ruang tamu, ruang keluarga, di kebun
dan lainnya, Connie Talbot mengajarkan pentingnya latihan dalam bernyanyi atau
latihan dalam menulis. Hal ini harus dilakukan secara terus menerus. Kapanpun
dan di manapun. Tidak menjadi masalah apa yang kau tulis atau apa yang kau nanyikan.
Hal ini menjadi bekal penting agar kita memang profesional di bidang itu.
Ketika
memasuki dunia publik, kita harus ingat pula bahwa kritik akan selalu menyertai
karya-karya kita. Hal ini juga berlaku bagi Connie Talbot. Sharon Mawer dari Allmusic menyatakan "there's no feeling, no emotion, no
realization of what each song is about; they're just pretty little songs"
pada lagu-lagu yang Connie Talbot nanyikan. Kritik ini begitu mematikan. Connie
Talbot yang berusia 7 tahun ibarat robot bernyanyi. Kemudian, seorang
komentator Malaysia di suratkabar The
Start, Rashvin Bedi mengatakan "people
would buy an album of the same songs sung by a 20-year-old girl". Apapun
kritik yang disampaikan, setelah Connie Talbot mengikuti Britain's Got Talent, banyak anak-anak seusianya mengadu nasib
mengikuti ajang bakat di berbagai negara.
Dari
uraian di atas, terlihat Connie Talbot dan Susan Boyle adalah dua penyanyi yang
penuh inspiratif. Dengan usia yang sangat muda dan usia senja, keduanya dapat
menunjukkan skill. Skill keduanya adalah skill profesional. Connie Talbot
haruslah terus bernyanyi. Dia bernyanyi karena dia hobi bernyanyi. Sebaliknya,
Susan Boyle sudah sekian tahun menyanyi tetapi hanya sedikit orang yang
mendengar nyanyiannya. Tetapi, keduanya adalah penyanyi profesional. Orang
menikmati apa yang dia nyanyikan. Lalu, bagaimana dengan anda? Apakah anda
harus mengeluh dan meratapi nasib tidak menjadi seorang penulis profesional?
Orang yang hanya mengeluh dan meratapi nasib hanyalah orang-orang loser. Orang-orang yang kalah! Dunia hanya
perlu orang-orang berani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar