Senin, 30 Mei 2011
Design Thinking: Apaan Tuh?
Pagi pagi dapat download bagus dari sebuah jejaringan sosial Indonesia, http://kaskus.us. Saya download majalah swasembada (Swa) edisi 10 Mei 2011. Download gratis asyiklah. Lebih asyik lagi adalah saya mendapatkan gagasam mengenai Design Thinking? Apaan tuh? Salah seorang yang memperkenalkan metode ini adalah Tanadi Santoso, pemilik SamDesign yang tinggal di Surabaya.
Kata Tanadi Santoso, inovasi secara definisi berarti People creating value by implementing new ideas. Ada nilai disebuah gagasan baru yang dijual di pasar. Metode design thinking adalah proses menjual gagasan dari mentah hingga berbentuk produk jadi yang disukai banyak pembeli dan meninggalkan kompetitor di belakang.
Ada empat unsur dalam inovasi, yaitu people (manusia), value (nilai lebih), implementing (implementasi) dan new ideas (gagasan baru). Tujuan melakukan inovasi adalah untuk mengatasi persoalan, menjalankan pekerjaan, menangkap peluang dan untuk pengembangan. Satu kata sandi yang menarik dibuatnya adalah Berinovasi atau Mampus (aslinya Inovasi atau Mati).
Yang sukar adalah mindset kita cenderung bebal dan kita sukar mencari solusi secara kreatif. Mindset yang tidak terasah cendrung tidak bisa keluar dari pola yang ada. Agar out of the box, maka Anda harus memperluas scope (cakupan) berpikir dan melihat sebuah gambar secara lebih luas atau komprehensif. Jadi kunci dari pemikiran ini adalah "out of the box". Hasilnya berupa "bigger scope and picture."
Hal ini dapat muncul dari Anda dengan mindset yang empati, kreatif dan rasionalitas dalam berpikir. Konsepnya adalah sebagai berikut:
think creative & outside the box
see the Bigger Picture
don’t be afraid with failure
there is no right or wrong on expressing idea.
Contoh design thinking adalah produk Teh Botol Sosro. Ada dua hal yang dianggap lazim (inbox) yaitu, seduhan teh dan botol. Ide kreatif adalah menuangkan seduhan teh ke dalam botol dan menjadi minuman siap saji. Dengan berjalannya waktu, produk ini diikuti produk lain sejenis yang menjual teh botol di pasaran. Penemunya Pak Sosrodjojo dan dia telah keluar dari mindset baku atau sudah out of box.
Jadi, kunci design thinking adalah mindset yang out of the box. Hal ini akan menjadi trendsetter baru. Tetapi, gagasan kreatif ini akan kembali menjadi biasa saja (inbox) kembali dengan berjalannya waktu pula. Creative thinking juga berlaku pada produk aqua dan Apple dengan jejeran produk inovatifnya. Hal sama juga berlaku untuk blackberry dan smartphone.
Seorang design thinker harus melakukan beberapa proses pentahapan agar design thinkingnya dapat berproses dan berhasil.
Observe ---> Synthesize ---> Brainstorm ---> Vote ---> Prototype ---> Story-tell.
Observe berarti mengamati apa yang dibutuhkan untuk pengembangan design thinking. Setelah melakukan observasi, lakukan "synthesize" atau menggabungkan konsep-konsep sesuai dengan tujuan design thinking yang Anda buat. Lanjutkan proses "synthesize" itu dengan brainstorm yaitu mengasah otak dan menghasilkan beberapa gagasan; dan pilihlah (vote) dari beberapa gagasan itu gagasan terbaik. Setelah itu buatlah prototype yaitu buatlah gagasan itu menjadi gagasan pilihan dan sifatnya manasuka. Setelah Anda membuat prototype dan Anda menganggap berhasil. Maka, lakukanlah story-tell atau Anda harus menjual gagasan yang sudah jadi tersebut dan memperbanyaknya menjadi produk-produk unggulan.
Dengan demikian, Tanadi Santoso mengatakan design thinking berguna untuk menemukan Insight tersembunyi dari pelanggan. Kebutuhan pelanggan apa dan bagaimana mengapresiasi hal-hal yang penting dari mereka. Menemukan insight pelanggan ini bila berhasil Anda telah mendahului para kompetitor Anda karena Anda telah mendahului mereka dengan insight yang tidak disadari dan Anda menyadari itu.
Kemudian, design thinking akan membantu Anda memperkecil resiko kegagalan dalam berinovasi. Setiap perbuatan ada resikonya dan biayanya, design thinking akan memberi warning peringatan tentang resiko melalui proses iterasi dari penggunaan prototype dan user testing.
Sebaliknya, design thinking akan memaksimalisasi potensi kreativitias Anda. Setelah menerapkan metode design thinking ini, potensi kreatifitas Anda ternyata tidak terbatas dan Anda berhasil memaksimalisasikannya. hal ini secara langsung menciptakan berbagai inovasi di tempat Anda bekerja.
Mungkin kata-kata Tanadi Santoso adalah bahasa iklan karena dikutip dari brosurnya. Apapun juga, tidak salahnya kita mengobservasi gagasan Tanadi Santoso tentang design thinking ini. Kali-kali kita dapat inovasi baru. Seorang yang kreatif tidak menolak sebuah gagasan baru dan bagus tanpa mencobanya terlebih dahulu. Trims!
Langganan:
Postingan (Atom)