Sabtu, 21 Juni 2014

Connie Talbot Dan Susan Boyel Yang Inspiratif



Kenalkah Connie Talbot? Kenalkah Susan Boyle? Di antara penikmat musik atau mereka yang sering memperhatikan kontes menyanyi saya yakin mereka kenal Connie Talbot dan Susan Boyle. Connie Talbot adalah penyanyi yang berusia 6 tahun ketika menjadi runner up ajang nyanyi Britain's Got Talent pada tahun 2007. Ketika menjuarai Britain's Got Talent, usianya baru 6 tahun. Kemudian, Susan Boyle juga menjadi juara kedua Britain's Got Talent pada tahun 2009. Apa yang menarik dari kedua penyanyi runner-up ajang bernyanyi Britain's Got Talent? Di usia yang sangat muda dan menjelang senja, keduanya berprestasi.

Yang menarik dari Connie Talbot bukan hanya dapat memenangi ajang kontes menyanyi. Dia juga berhasil karena dia rajin mengupload lagu-lagunya di media sosial, youtube. Skill haruslah selalu diasah. Ada 152 video yang dia atau pihak manajemennya telah meng-upload video-videonya. Ada sebanyak 633.230 orang yang men-subscribe. Video lagunya tidak harus di depan umum. Sebagian besar yang saya pernah klik ya ada di lorong rumahnya atau di kebun belakang rumahnya. Dengan kata lain, dia bernyanyi bukan alasan royalti tetapi kecintaan pada bidangnya. Connie Talbot telah memberikan inspirasi yang menggugah.

Bahkan sebagian besar lagu-lagu di album pertamanya Over the Rainbow, direkam di rumah bibinya. Keluarganya menciptakan suasana Connie Talbot bernyanyi sebagai bagian dari bermain di masa kanak-kanaknya. Tidaklah mengherankan pula lagu-lagu yang diupload juga memperlihatkan dia berada di rumahnya. Album pertamanya dirilis pada 26 November 2007. Album pertamanya dicetak ulang pada 18 Juni 2008. Penikmat musik rela membeli album seorang Connie Talbot.

Faktor usia juga janganlah menjadi penghalang untuk berprestasi. Profesional di satu bidang juga ketika anda berusia lanjut. Di Britain's Got Talen pula, Susan Boyle seorang perempuan desa yang berusia 47 tahun dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang diremehkan. Di salah satu artikel di Kompas yang membahas Susan Boyle, penulisnya mengatakan: "Umur, asal-muasal keluarga yang tidak istimewa, penampilan yang kurang menarik, bukan hambatan. Boyle dianugerahi keistimewaan yang lain, yaitu suara soprannya." Pada audisinya, tiga juri pada waktu itu begitu melecehkan. Hal ini terlihat pada gerak tubuh termasuk Simon Cowell. Begitu dia menyanyi, hampir setiap orang di ruang audisi itu mengaguminya. Susan Boyle juga merupakan juara kedua di ajang bernyanyi di Britain's Got Talent pada tahun 2009.

Bagaimana dengan cita-citaku sebagai seorang penulis profesional? Di usia yang tidak muda lagi, cita-citaku itu belum dapat diraih. Ada beberapa hal yang dapat menjadikan dia seorang penyanyi profesional di usia yang masih muda. Pertama, dia bernyanyi karena dia suka dengan lagu yang dia nyanyikan. Ketika dia menyanyikan lagunya Adele dengan judul Someone Like You. Dia menulis tag pada uploaded on August 1, 2011 bahwa "Me singing one of my favourite songs." Kita dapat memaknainya tulislah apapun jenis tulisan yang kamu suka. Tulislah dimanapun kamu berada. Karena kegiatan menulis dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun juga.

Selain itu, pada usia berapapun anda berkarya itu tanpa batas. Anda harus dapat menjadi anda sendiri. Susan Boyle telah menyimpan suara soprannya sekian tahun. Kita dapat mengatakan hal yang sama bahwa kemampuan menulis pada diri anda akan sangat berarti walaupun sekian lama telah tersimpan. Skill anda itu ibarat barang tambang. Satu waktu skill itu akan diakui banyak orang.

Berbeda dengan Susan Boyle seorang perempuan desa, Connie Talbot juga mengupload apa yang dituliskan di media sosial seperti youtube. Ada sebanyak 152 video yang sudah diuploadnya. Tidaklah penting siapakah yang menguploadnya, tetapi dia selalu bernyanyi dan mengupload lagu-lagu yang dinyanyikannya. Dua kegiatan ini menjadi dimensi yang melepaskan dirinya dari kegiatan pribadi menjadi public figure. Begitu banyak orang yang telah men-subscribe dan menonton klip-klip video yang diuploadnya. Lagu atau tulisan apapun yang sudah masuk ke ruang publik, apapun namanya dia menjadi milik publik.

Connie Talbot juga menyanyikan lagu-lagu yang bukan selalu ditulis untuk dinyanyikan dirinya. Album pertamanya dengan lagu andalannya Over The Rainbow adalah lagu daur ulang. Ini menunjukkan di Barat saja masih menghargai lagu-lagu lawas yang didaur ulang. Connie Talbot menyanyikan lagu-lagu itu terutama untuk dirinya. Lagu-lagu itu diupload agar masyarakat dapat menikmati apa yang sudah dinyanyikannya. Dengan kata lain, bahasan tema-tema lama di bidang ilmu-ilmu sosial masih laku hingga sekarang. Memang tidak harus dapat uang. Kita harus yakin uang akan datang sendiri selama kita produktif dalam berkarya.

Sekali lagi dengan menyanyikan lagu-lagu orang di ruang tamu, ruang keluarga, di kebun dan lainnya, Connie Talbot mengajarkan pentingnya latihan dalam bernyanyi atau latihan dalam menulis. Hal ini harus dilakukan secara terus menerus. Kapanpun dan di manapun. Tidak menjadi masalah apa yang kau tulis atau apa yang kau nanyikan. Hal ini menjadi bekal penting agar kita memang profesional di bidang itu.

Ketika memasuki dunia publik, kita harus ingat pula bahwa kritik akan selalu menyertai karya-karya kita. Hal ini juga berlaku bagi Connie Talbot. Sharon Mawer dari Allmusic menyatakan "there's no feeling, no emotion, no realization of what each song is about; they're just pretty little songs" pada lagu-lagu yang Connie Talbot nanyikan. Kritik ini begitu mematikan. Connie Talbot yang berusia 7 tahun ibarat robot bernyanyi. Kemudian, seorang komentator Malaysia di suratkabar The Start, Rashvin Bedi mengatakan "people would buy an album of the same songs sung by a 20-year-old girl". Apapun kritik yang disampaikan, setelah Connie Talbot mengikuti Britain's Got Talent, banyak anak-anak seusianya mengadu nasib mengikuti ajang bakat di berbagai negara.

Dari uraian di atas, terlihat Connie Talbot dan Susan Boyle adalah dua penyanyi yang penuh inspiratif. Dengan usia yang sangat muda dan usia senja, keduanya dapat menunjukkan skill. Skill keduanya adalah skill profesional. Connie Talbot haruslah terus bernyanyi. Dia bernyanyi karena dia hobi bernyanyi. Sebaliknya, Susan Boyle sudah sekian tahun menyanyi tetapi hanya sedikit orang yang mendengar nyanyiannya. Tetapi, keduanya adalah penyanyi profesional. Orang menikmati apa yang dia nyanyikan. Lalu, bagaimana dengan anda? Apakah anda harus mengeluh dan meratapi nasib tidak menjadi seorang penulis profesional? Orang yang hanya mengeluh dan meratapi nasib hanyalah orang-orang loser. Orang-orang yang kalah! Dunia hanya perlu orang-orang berani.