Selasa, 01 Mei 2012

Menulis itu Kompetensi Bukan Bakat

Ungkapan: Menulis jika dilakukan secara benar, tak ada bedanya dengan kegiatan bercakap-cakap --- Laurence Sterne (novelis)

Membaca bukanlah segalanya untuk membuat tulisan yang menarik. Tips bisa menulis harus banyak menulis di blog. Membaca berfungsi hanya mensuplai data. Lagian Anda harus bedakan tulisan Anda dan tulisan semacam straight news yang berisi hanya data semata.
Satu tema Anda harus lihat dari sudut pandang yang khas. Sudut pandang Anda ambil harus menggugah pembaca memelototi tulisan Anda. Sudut pandang yang menggugah itu didapat dari cara berpikir kritis. Anda harus melihat hubungan sebab akibat (kausal), misalnya.

Cukuplah dengan bekal di atas, kemudian Anda harus langsung terjun menulis apa yang terpikirkan dalam benak Anda. Lupakan segala hal yang salah: salah kata, salah ejaan, salah susunan kalimat dan salah-salah lainnya. Orang Barat menyebut pekerjaan Anda itu sebagai free writing.

Hasil menulis bebas Anda itu hanyalah awal. Sangatlah awal untuk menjadi tulisan yang layak dipublikasi. Anda punya tugas berikutnya sebagai seorang penulis. Editing! Susunlah kembali hasil tulisan bebas Anda. Keahlian yang dibutuhkan di sini: kelihaian menyusun kalimat sehingga menghasilkan kalimat yang ringkas, singkat, jelas dan tidak bersayap dalam rangkaian kalimat, paragrah dan akhirnya membentuk sebuah tulisan.

Anda harus menggunakan kata yang "eye catching", seperti kata "membawa" diganti dengan "menjinjing," "memanggul" atau "menggendong."

Tulisan Anda juga akan semakin menarik bila detail tulisan Anda menarik pula. Pembaca tidak suka tulisan yang umum atau sudah diketahui para pembaca. Jadi, kembangkan detail tulisan Anda dengan menarik sehingga pembaca betah membaca tulisan Anda.

Jadi, menulis itu mudah tetapi tidak mudah-mudah banget juga. Menulis itu kompetensi bukan bakat. Jadi, seorang penulis yang hebat adalah orang yang memiliki kompetensi di bidang tulis menulis dan berhak mendapatkan gelar sebagai seorang penulis.